PNIB : Tolak Aksi HTI di Surabaya, Berkedok Bela Rempang Padahal Kampanye Khilafah!

Surabaya – Organisasi kebangsaan lintas agama, suku dan budaya Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) melalui ketua umumnya, AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) mengecam keras dan menolak acara acara HTI yang berkedok aksi membela Rempang, dengan mengibarkan dan mengkampayekan Khilafah.

Seperti yang dilakukan pada Selasa 26 September di depan DPRD Jawa Timur terletak di Kota Surabaya dan di kota lainya. Di berbagai kota/kabupaten, provinsi di berbagai pulau di seantero negeri mereka menggelar kegiatan bertema “Multaqo Ulama” namun yang dibahas adalah Khilafah.

Bacaan Lainnya

“Seperti di Surabaya dan Jombang Rabu 20 September lalu. Mereka melaksanakan acara diam diam, entah berizin atau tidak, entah dikawal aparat atau tidak. Namun yang membuat kita semua khawatir adalah mereka dalam diam dan senyap massive berkembang dengan pesat dan dengan tetap berkegiatan menyebarkan paham ideologi khilafah yang berujung pada aksi maupun tindakan pada Radikalisme Terorisme” ungkap Gus Wal.

Menurut Gus Wal, adalah ancaman nyata bagi anak bangsa diseluruh negeri, karena mereka telah menyebar dan masuk kedalam semua system di semua lini kehidupan bermasyarakat berbangsa bernegara.

“Mari anak bangsa yang patriotik mencintai tanah air Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Berbhinneka Tunggal Ika, bersama sama tolak dan lawan Politik Identitas, Khilafah Radikalisme Terorisme dan bahaya laten HTI PKI FPI yang mencoba bangkit kembali dengan berkedok “Multaqo Ulama Aswaja” namun palsu karena mereka bermaksud ingin mendirikan khilafah menggantikan Pancasila sebagai dasar negara di Indonesia” jelas Gus Wal kepada awak media.

“Acara Demo Bela Rempang di Surabaya dan dimanapun berada hanyalah kedok untuk Politisasi Agama dan hanya untuk menunjukkan eksistensi HTI FPI JAT JAD yang telah dibubarkan untuk terus tetap menggaungkan dan mengkampanyekan Khilafah” terang Gus Wal.

“Jangan politisasi Rempang hanya untuk bisa demo berjilid-jilid bikin gaduh rusuh, mengibarkan bendera khilafah serta mengkampanyekan Khilafah yang berujung pada Radikalisme Terorisme. Kami PNIB memohon dengan sangat dan mendukung penuh langkah langkah yang diambil oleh Polrestabes Surabaya, Polda Jatim, Densus 88, Polri Dan TNI untuk membubarkan acara acara yang digelar oleh HTI di Surabaya dan dimanapun berada yang bertemakan bela Rempang hanya sebagai kedok, namun mengibarkan bendera HTI Khilafah dan mengkampanyekan Khilafah,” tutup Gus Wal.

Pos terkait