Reuni 411 Sepi, Cuma Dihadiri 250 Orang! Habib Syakur : Sudah Ditinggalkan Umat

Jakarta – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa jumlah massa aksi Reuni Akbar 411 yang digagas oleh FPI (Front Persaudaraan Islam) di Jakarta sudah tidak legitimasi lagi dengan suara hati umat.

“Tadi sepi ya, katanya cuman 250 orang. Saya kira ini bukti sudah tidak sesuai dengan perspektif umat soal memandang politik dan keadilan,” kata Habib Syakur saat dihubungi wartawan, Senin (4/11).

Bacaan Lainnya

Apalagi jika melihat narasi dan tuntutan yang dibawakan oleh FPI dalam aksi 411 tersebut terlalu politis dan segmented. Habib Syakur memandang bahwa apa yang mereka lakukan bukan bagi dari keresahan umat sebenarnya.

“Kalau umat merasa suara hatinya terwakili maka bisa saja aksi akan tumpah ruah lagi. Tapi faktanya tidak, mereka memilih tetap aksi yang tak sesuai harapan umat dan rakyat,” ujarnya.

Oleh sebab itu, ulama asal Malang Raya ini pun mengatakan bahwa gerakan yang dilakukan oleh FPI semacam itu tak adan dinilai oleh masyarakat secara masif.

“Berarti mereka sedang menurunkan kelasnya, akhirnya rakyat yang mengevaluasi gerakan FPI itu, umat mengukur juga konsep perjuangan dan jihad mereka seperti apa,” tandanya.

Sekadar diketahui bahwa FPI menggelar Reuni Akbar 411 di Jakarta dalam konsep aksi penyampaian pendapat di muka umum. Tak tanggung-tanggung, aksi tersebut juga telah dipromosikan langsung oleh imam besar Habib Rizieq Shihab.

Dalam aksinya di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha yang dipimpin oleh Ketua Umum FPI Habib Muhammad Alatas, hadir 250 orang berdasarkan pantauan di lapangan.

Materi yang disampaikan dalam aksi unjuk rasa tersebut meliputi seruan untuk memenjarakan Jokowi dan menyinggung Pilkada Jakarta. Walaupun pada akhirnya, Habib Muhammad menyatakan tak ingin membawa-bawa kasus Suswono soal janda kaya menikahi pria pengangguran.

“Agenda 411 adalah untuk Adili Jokowi dan tangkap Fufufafa, tanpa ada agenda lainnya tanpa terkecuali,” kata Habib Muhammad di atas mobil komando.

Pos terkait