Rencana Reuni 411 & 212 Dikritik Habib: Seolah-olah Gerakan Islam padahal Provokasi

Jakarta – Sebuah kritikan pedas dilontarkan inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid, kepada kepada inisiator reuni 411 dan reuni 212 yang digagas oleh Front Persaudaraan Islam (FPI).

Menurutnya, gerakan tersebut cenderung agenda sakit hati semata, bukan gerakan Islam.

Bacaan Lainnya

“Bukan, itu bukan gerakan Islam. Itu gerakan provokasi umat seolah-olah bela Islam, tapi untuk bikin kemudharatan,” kata Habib Syakur, hari ini.

Ia menegaskan bahwa tidak ada unsur gerakan Islam dalam agenda Reuni 411 yang digarap oleh menantu Habib Rizieq Shihab itu.

“Islam tidak mengajarkan hasut, justru kita anti hasut. Apalagi ini gerakan murni politis sekali, karena benci pada Jokowi dan Gibran,” ujarnya.

“Walaupun dibungkus dengan takbir dan labelisasi Islam, tapi umat sebaiknya tidak terpengaruh ya,” sambung Habib Syakur.

Lebih lanjut, Ulama asal Malang Raya ini pun berharap kepada Kepolisian untuk mewaspadai gerakan tersebut. Ia khawatir gerakan ini akan disusupi oleh pengasong khilafah yang dijadikan ajang untuk makar dan sebagainya.

“Sempalan HTI ini kan masih existing. Mereka masih punya pemahaman jihad untuk menjadikan Indonesia sebagai negara agama, negara khilafah. Ini saya kira aparat dan intelijen wajib waspada,” tukasnya.

Sebelumnya diketahui, bahwa FPI dan sejumlah ormas sayapnya akan menggerak Reuni Akbar 411 yang dibungkus dalam bentuk aksi unjuk rasa di Istana Kepresidenan pada hari Senin, 4 November 2024.

Pos terkait