Jawa Timur – Terkait adanya mahasiswa yang diamankan oleh Panwascam Sukodadi Kabupaten Lamongan, diduga karena melakukan kampanye hitam, dengan menyebarkan selebaran bertuliskan tolak pelanggar HAM dan politik dinasti, di lingkungan kampus Universitas Darul Ulum (UNISDA) Lamongan, mendapatkan reaksi dari Ketua Umum HMI Badko Jawa Timur, Ahmad Suryadi Hadi Kusuma.
Menurut Ketua HMI Badko Jawa Timur, Aksi Kampanye Hitam yang dilakukan oleh mahasiswa menjelang pemilihan Presiden ini, merupakan tindakan yang tidak produktif, banyak mengandung unsur manipulatif dan tidak sesuai dengan kaidah intelektual.
“Kami mengecam keras aksi kampanye hitam tersebut, karena tidak produktif dan cenderung manipulatif, serta tidak sesuai dengan kaidah intelektual,” terang Ahmad Suryadi, yang juga merupakan mahasiswa pasca sarjana politik Unair ini.
Seharusnya mahasiswa lebih membangun narasi konstruktif, terutama bagi mahasiswa yang terlibat dalam politik praktis, ketimbang harus melakukan kampanye hitam, yang justru dapat memecah belah persatuan.
Sementara terkait tindakan Panwascam Sukodadi, Kabupaten Lamongan yang mengamankan mahasiswa yang diduga melakukan kampanye hitam, dengan melakukan penyebaran selebaran, jika itu dinilai sebagai sebuah pelanggaran, tentu Panwascam harus mengambil tindakan tegas.
“Kalau itu pelanggaran harusnya Panwascam harus segera menindak, untuk melakukan klarifikasi, kenapa mahasiswa melakukan hal tersebut,” tambahnya.
Mahasiswa sebagai agen perubahan, Ahmad Suryadi selaku Ketua Umum HMI Badko jatim, menghimbau kepada seluruh mahasiswa yang terlibat aktif dalam dunia politik, seharusnya narasi yang dibangun adalah isu yang kontruksif, dan bukan malah memecah belah.
“Apabila mahasiswa terlibat aktif dalam politik, seharusnya membangun isu-isu yang membangun, dan bukan memecah belah masyarakat,” pungkasnya.