Jakarta, Redaksikota.com – Aktivis muda sekaligus koordinator pemilih Mahasiswa dan milenial Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo – Gibran DKI Jakarta, Muhammad Fauzan Irvan mengajak generasi muda Indonesia untuk bisa memilih sesuai dengan rasionalitas. Jangan sampai terjebak dengan politik adu domba, hatespeech, hoaks, dan semua black campaign yang memicu disintegrasi bangsa.
“Mari kita memilih dengan objektif, memilih dengan rasional,” kata Fauzan kepada wartawan, Sabtu (9/12).
Terlebih lagi soal money politic, ia sangat menentang keras terhadap semua praktik politik transaksional semacam itu, karena akan berdampak buruk bagi iklim demokrasi, bahkan terhadap hasil Pemilu.
“Money politik adalah mother of corruption, induk dari segala tindak pidana korupsi,” ujarnya.
Oleh sebab itu, jika seluruh bangsa Indonesia ingin Indonesia maju dan berjaya, maka hentikan seluruh praktik politik praktis. Setidaknya hal itu bisa dimulai dari kesadaran masyarakat khususnya kaum muda Indonesia untuk menolak semua jenis dan praktik money politic yang ada.
“Jika negara ini ingin maju, jika korupsi ini ingin hilang dari republik ini, maka masyarakat jangan mau dijual dan jangan mau direndahkan dengan hanya sebatas Rp50 ribu, Rp100 ribu, Rp200 ribu. Karena kalau pilihan kita ketika berdasarkan materi atau money politic, tentu yang dipilih ini bukan karena rasionalitas, tapi karena pragmatisme semata, dan itu sangat membahayakan nasib generasi,” tegasnya.
Sebagai Direktur Nasional Progressive Democracy Watch (ProDewa), Fauzan juga mengajak agar seluruh anak muda Indonesia bisa berpartisipasi menyalurkan hak suaranya dalam pemungutan suara di tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
“Makanya, bagi masyarakat Indonesia, kami berharap untuk menggunakan hak pilihnya, tidak golput, memilih berdasarkan rasionalitas dan obyektifitas yang baik,” ujarnya.
Karena ketika para pemuda Indonesia dan masyarakat yang memiliki hak pilih mau menyalurkan hak suaranya, dengan memilih sosok yang dinilai sangat pantas, maka hasilnya akan sangat baik, yakni pemimpin nasional yang terbaik.
“Siapa pun yang dipilih, insya Allah semuanya putra putri terbaik bangsa Indonesia,” tandasnya.
Di sisi lain, Fauzan juga menyerukan agar anak muda bisa lebih aware dan kritis terhadap semua capres-cawapres yang akan dipilih, mulai dari visi misi, ide dan gagasan program kerja dan sebagainya. Sehingga sosok yang dipilih memang berdasarkan hasil pemikiran dan observasi yang jernih.
“Makanya, bagi masyarakat Indonesia, kami berharap untuk menggunakan hak pilihnya, tidak golput, memilih berdasarkan rasionalitas dan obyektifitas yang baik,” tutur Fauzan.