Heboh E-Book Jokowi Lupakan Netralitas yang Catut Nama Tirto & Kurawal Ternyata Hoaks

E-book yang mengatasnamakan Tirto dan Kurawal soal isu melanggengkan dinasti Jokowi dengan judul “Lupakan Netralitas Korbankan Rekan Sejawat” yang beredar masif di media sosial dan grup WhatsApp adalah hoaks.

Redaksi Tirto tidak pernah menerbitkan artikel yang dikemas dalam bentuk e-book sebanyak 22 halaman tersebut. Artikel-artikel dalam e-book tersebut sama sekali bukan produk jurnalistik yang diproduksi Tirto.

Bacaan Lainnya

Tirto dan Kurawal memang pernah bekerja sama pada 2020 terkait liputan mendalam soal politik keluarga besar Jokowi menjelang Pilkada Serentak 2020. Ada lima artikel yang kami rilis secara berkala saat itu, yang kemudian dijadikan e-book pada Desember 2020.

Namun, e-book setebal 71 halaman yang Tirto dan Kurawal terbitkan tersebut sama sekali berbeda dengan e-book 22 halaman yang beredar belakangan ini. Dengan demikian, maka kami pastikan e-book dengan judul “Melanggengkan Dinasti Jokowi: Lupakan Netralitas Korbankan Rekan Sejawat” yang beredar di media sosial adalah hoaks.

Wakil Direktur Kurawal, Donny Ardyanto, memastikan bahwa e-book sebanyak 22 halaman tersebut bukan produk Kurawal dan Tirto. Karena itu, publik jangan mudah termakan hoaks yang mengatasnamakan media, khususnya Tirto.

“Aku yakin ini ada yang memakai nama Tirto dan Kurawal dengan basis terbitan Dinasti Politik Jokowi yang terbit 2020 waktu itu,” kata Donny menegaskan terkait e-book yang beredar tersebut, Senin (27/11/2023).

Donny menilai, pembuat e-book setebal 22 halaman tersebut sengaja mencantumkan nama Tirto dan Kuwaral. “Setting-nya dan lay out-nya dibuat sama,” kata dia menegaskan.

Berikut pernyataan resmi redaksi Tirto mengenai e-book tersebut:

1. Tirto tidak pernah membuat e-book tersebut dan saat ini tidak ada kerja sama dengan Kurawal.

2. Setiap e-book Tirto ada artikelnya dan sampai sejauh ini redaksi Tirto tidak pernah membuat e-book dengan isi dan judul seperti terlampir.

3. Redaksi Tirto pasti akan melakukan cover both side dalam setiap produk jurnalistik.

4. Konten e-book tersebut itu tayang 13 Oktober, padahal Deklarasi Gibran 24 Oktober 2023, dari sisi timeline juga tidak logis.

Pos terkait