Pesan Cinta Generasi Muda dari Yogyakarta dalam Dialog Damai Menyambut 2024

Yogyakarta – Sebuah dialog generasi muda diselenggarakan oleh Anak Muda Rumah Jawa Apik Yogyakarta bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DIY digelar di Rumah Jawa Apik (RJA), Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara dialog ini mengangkat judul “2024 Akankah Kita Berpesta Dengan Sukacita?”.

Menurut David Guntoro Aji, topik ini dipilih berangkat dari kepedulian anak muda yang tergabung dalam Anak Muda RJA menjelang tahun politik 2024, dimana generasi muda penting untuk bisa berperan secara positif dalam menjaga kerukunan dan persatuan, mengedepankan semangat persaudaraan sesama anak bangsa.

Bacaan Lainnya

“Ini pesta demokrasi, maka namanya pesta harus gembira. Pemilu harus asyik dan kami tidak ingin ada pemilu yang rusuh, kami bosan kondisi seperti itu. Mari bersama kita ciptakan pemilu damai walaupun kita berbeda pilihan tetap saling menghormati. Sebab berbeda pilihan adalah hal yang wajar.” ujarnya.

Acara dialog yang dihadiri sekitar 100 orang dari berbagai organisasi mahasiswa dan pemuda di Yogyakarta ini unik karena dikemas dengan konsep dialog hiburan dengan penampilan musik, tari dan teater. Para pengisi hiburan yaitu Band Minority dari RJA, Band Assalafiyah dari Pesantren Assalafiyah, teater oleh Komunitas Seni Pematang Drama yang beranggotakan mahasiswa-mahasiswi ISI, Tari Dani Dana dari mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari Alor NTT, dan alunan solo biola oleh Rakanda Samudro Kinasih. Mereka satu suara membawakan tema-tema kerukunan dan persatuan bangsa.

Kolaborasi anak muda ini nampak nyata seperti MC yang dibawakan oleh Ignatius Agian dari pengurus RJA beragama katolik dengan Mia santriwati dari Assalafiyah. Selain tampil masing-masing, Band Minority juga berkolaborasi dengan Band Asik dari Assalafiyah. Saat ditanya bagaimana bisa menyatukan berbagai elemen anak muda ini, seorang panitia, Jaka Safilah mengatakan “Kalau kami di sini hampir setiap hari berkumpul dari berbagai latar belakang dan bisa ngobrol bahkan bergembira bersama”.

Sesi dialog menghadirkan 3 narasumber yaitu ketua FKUB DIY H. Sidik Pramono, SH, MSH, pastor pendamping mahasiswa katolik Yogyakarta Romo Agustinus Daryanto SJ, dan Eric Tauvani Somae SHI, MH Wakil Bendahara MPKSDI PP Muhammadiyah.

Manurut ketua FKUB DIY Sidik Pramono dialog kebangsaan adalah kegiatan untuk memberikan edukasi kepada generasi muda.

“Apalagi dari sisi bonus demografi, lebih dari 30 persen pemilih pemilu 2024 adalah kalangan muda. Edukasi tentang pemilu damai diharapkan bisa disebarluaskan di lingkungan masing-masing agar persatuan tetap terjaga dan jangan sampai pemilu menjadi ajang perpecahan sesama anak bangsa.” ujarnya

Di akhir sesi dialog, Arjuna dan Cece membacakan pesan dari Yogyakarta :

Pesan Dari Yogyakarta untuk Indonesia

Kami dari Yogyakarta menyatakan bahwa 2024 bukanlah tahun perpecahan, tahun 2024 merupakan tahun kedewasaan.

Kami dari Yogyakarta menyatakan bahwa perbedaan pilihan adalah hal yang biasa saja, bukan sebab kita harus bermusuhan.

Kami dari Yogyakarta menyatakan bahwa persatuan adalah kekal selamanya, pemilu hanya lima tahunan saja.

Kami dari Yogyakarta menyatakan bahwa tahun esok harus jadi tahun suka cita, tiada marah diantara kita.

Demikianlah pesan kami. Pesan cinta dari Yogyakarta untuk Indonesia.

Pos terkait