KOTA TARAKAN – Pasca maraknya polemik terkait Pondok Pesantren Al-Zaytun, Polda Kaltara menyerahkan bantuan dana. Yakni dalam hal ini, mantan aktivis pencari calon santri untuk dikirim ke Ponpes Al-Zaytun Indramayu Jawa Barat.
Melalui pemberian bantuan dana kepada mantan aktivis Al-Zaytun diharapkan semakin menumbuhkan kecintaan terhadap NKRI. Selain itu, diharapkan mereka bisa mencari usaha lain dan tidak lagi menjadi aktivis mencari calon santri untuk dikirim ke Pondok Pesantren Al-Zaytun.
Dalam penyampaian perwakilan Polda Kaltara, mantan aktivis pencari calon santri untuk dikirim ke ponpes Al-Zaytun tersebut berpesan kepada seluruh orang tua yang ada di wilayah Kalimantan Utara yang akan menitipkan anaknya untuk menimba ilmu di pondok pesantren agar lebih selektif lagi dan harus terlebih dahulu memahami latar belakang Ponpes yang akan dijadikan tempat untuk anak belajar dan menimba ilmu agama.
Dalam kegiatan ini, Polda Kaltara berupaya menjalin hubungan baik dengan mantan aktivis Ponpes Al-Zaytun dengan memberikan bantuan kepada MM di Provinsi Kaltara.
Bantuan dimulai dengan mendengarkan keluhan mereka selama menjalani kehidupan kemudian memberikan sejumlah uang modal usaha.
Harapannya akan terbangun komunikasi dan terjalin hubungan antara Mantan Aktifis Ponpes Al-Zaytun dengan pihak Polda Kaltara yang memberikan bantuan sebagai bentuk perhatian dan sekaligus pengawasan.
“Dengan pemberian bantuan dana kepada mantan aktivis Ponpes Al-Zaytun tersebut bisa semaksimal mungkin memunculkan aspek kemanusiaan. Agar tidak lagi mengirim santri-santri yang berasal dari Kalimantan Utara untuk menempuh pendidikan di Ponpes Al-Zaytun.” pungkas perwakilan Polda Kaltara.