Jawa Barat – Eks Panglima NII Jawa Barat, Asep Margono mengungkapkan bahwa pada tahun 1996 terjadi peralihan pimpinan Imam Negara Islam Indonesia (NII) dari Adah Jaelani kepada Panji Gumilang dalam acara Musyawarah Nasional di wilayah Subang Jawa Barat.
“Disaksikan langsung oleh para tokoh politik Islam, dan dia juga ada disitu.“ ungkapnya.
Dan sampai saat ini belum ada peralihan kepemimpinan Imam NII dari Panji Gumilang.
” Jadi kalau ada yang bertanya apakah Panji Gumilang itu NII, Saya tegaskan. Ya, Panji Gumilang 100% NII.” tegasnya.
“Saya tidak takut. Justru saya senang jika saya bisa berdebat langsung dengan Panji Gumilang, setelah menyatakan diri keluar dari NII pada tahun 2006 awalnya mendapat intimidasi, terror dari kelompok NII bahkan ada yang sampai datang ke rumahnya langsung, tapi ia tidak takut” ujarnya.
Justru dengan adanya ancaman dan terror itu, Asep Margono selaku Eks Panglima NII Jawa Barat semakin bersemangat untuk melakukan perlawanan terhadap pergerakan NII agar tidak banyak lagi masyarakat yang menjadi korban.
Dia bersama rekan-rekannya yang sudah keluar dari NII sepakat bahwa kami akan menghancurkan Panji Gumilang dan NII KW-9, Ungkap dia yang menjadi narasumber dalam acara kegiatan Diskusi Kebangsaan yang bertemakan ”Mewaspadai doktrin radikal melalui lembaga pendidikan’” yang diselenggarakan oleh Ikatan Santri Mahasiswa Indramayu (ISMI) di Lembaga Pendidikan Ar-Rasyid di Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Sabtu (3/6/2023)
Pada tahun 2008 Dia bersama rekan-rekannya serta bekerjasama dengan aparat kepolisian telah menangkap sekitar 50 orang anggota kelompok NII di wilayah Jawa Barat.
“Hal tersebut bisa memutus dana yang masuk kepada Panji Gumilang sekitar 3 miliar.” ungkapnya.
Dia tidak mau bangsa ini dikacaukan oleh orang yang memiliki pemahaman Islam yang salah. Dalam gerakan NII tidak hanya banyak terjadi penyimpangan. namun juga banyak generasi muda menjadi korban.
“Bahkan saat itu banyak perempuan yang menjual diri karena harus mengumpulkan uang dengan mengatasnamakan perjuangan,“ pungkasnya.