Ketua PRIMA-DMI DKI Jakarta Beberkan Alasan yang Membuat Remaja Jadi Target Politik Identitas

Jakarta – Ahmad Farhan selaku ketua organisasi perhimpunan remaja masjid (PRIMA) DMI DKI Jakarta menjelaskan peranan penting anak muda dalam Pemilu sangat signifikan dan dapat berdampak besar terhadap proses demokrasi dan arah kebijakan negara.

“Para remaja merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang dalam periode signifikan dalam sejarah, yaitu peralihan dari dunia yang tidak terlalu terhubung secara digital menjadi dunia yang sangat terhubung dan dipengaruhi oleh teknologi informasi. Mereka menjadi saksi dan peserta aktif dalam perubahan sosial, ekonomi, dan budaya yang dipicu oleh revolusi digital.” bebernya.

Ahmad Farhan juga menjelaskan mengapa para remaja menjadi salah satu target dari politik identitas. Di antaranya sebagai berikut :

1. Jumlah populasi yang cukup besar

Para remaja merupakan generasi yang memiliki jumlah populasi yang signifikan. Dalam beberapa negara, para remaja telah menjadi mayoritas pemilih potensial.

Oleh karena itu, suara para remaja dapat memiliki pengaruh besar dalam menentukan hasil Pemilu dan komposisi pemerintahan.

2. Kekuatan pemilih yang besar

Meskipun terkadang ada anggapan bahwa para remaja kurang tertarik atau kurang berpartisipasi dalam proses politik, tetapi jika para remaja bersatu dan menggunakan hak pilih mereka, mereka dapat membentuk kekuatan pemilih yang sangat signifikan.

Jika para remaja menggunakan hak suara mereka dengan cerdas, mereka dapat mempengaruhi keputusan politik dan memilih pemimpin yang mewakili aspirasi dan kepentingan mereka

3. Mempengaruhi agenda politik

Milenial sering kali memiliki pandangan yang berbeda dan memprioritaskan isu-isu tertentu yang berbeda dengan generasi sebelumnya

Dalam pemilihan, partai politik dan kandidat akan cenderung memperhatikan dan merespons kebutuhan dan aspirasi pemilih para remaja agar mendapatkan dukungan mereka. Oleh karena itu, partisipasi aktif para remaja dalam Pemilu dapat mempengaruhi agenda politik yang dibicarakan oleh kandidat dan partai politik.

4. Teknologi dan media sosial

Para remaja secara umum lebih terbiasa dengan teknologi digital dan media sosial. Hal ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi opini publik, dan memobilisasi pemilih lainnya melalui media sosial.

Dengan memanfaatkan platform ini secara efektif, para remaja dapat memperluas jangkauan pesan politik dan memobilisasi dukungan untuk kandidat atau isu tertentu.

5. Inovasi dan energi

Para remaja sering kali diidentifikasi dengan semangat inovasi, kreativitas, dan keberanian untuk mencoba hal baru. Di arena politik, hal ini dapat membawa perspektif baru, gagasan segar, dan energi yang diperlukan untuk mengatasi tantangan dan masalah yang kompleks.

“Peran para remaja dalam Pemilu dapat membawa ide-ide baru dan solusi yang inovatif untuk membangun masa depan yang lebih baik.” pungkasnya.

Pos terkait