JAKARTA – Survei Indikator Politik Indonesia mencatat mayoritas masyarakat puas dengan kerja dan pelayanan pemerintah, termasuk strategi Polri dalam melakukan rekayasa lalu lintas pada mudik Lebaran 2023.
Hal itu terungkap dari survei Indikator Politik Indonesia pada 1.218 responden melalui sambungan telpon dalam rentang 30 April – 6 Mei 2023.
Indikator mendapati sebanyak 85,2 persen masyarakat menyatakan mudik tahun ini lebih lancar dari tahun sebelumnya.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, ada juga 78 persen masyarakat yang menyatakan puas dengan penyelenggaraan mudik tahun ini.
“Khusus yang mudik, tingkat kepuasannya semakin tinggi, mencapai 89,5 persen,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk Evaluasi Publik Atas Penanganan Mudik 2023 secara virtual, Minggu (14/5).
Menurut Burhanuddin, apresiasi masyarakat juga mengalir untuk Polri. Ini terbukti sebanyak 74,3 persen masyarakat setuju dengan langkah Polri menerapkan kebijakan one way dan contra flow selama mudik Lebaran. Tingkat apresiasi kian tinggi untuk kelompok responden yang khusus bermudik. Burhanuddin menjelaskan bahwa angkanya mencapai 82,2 persen.
“Mayoritas setuju dengan kebijakan rekayasa lalu lintas di sejumlah ruas jalan tol (one way dan contra flow), terutama kelompok pemudik,” ungkap Burhanuddin.
Selain terkait rekayasa lalu lintas, pelayanan Kepolisian dalam menjaga rumah dan kendaraan bermotor yang ditinggalkan mudik juga ramai pujian. Temuan Indikator, sebanyak 82,5 persen responden mendukung kebijakan tersebut.
“Khusus pemudik, tingkat persetujuan dan dukungannya semakin tinggi, mencapai 84,7 persen,” kata Burhanuddin.
Burhanuddin juga menyebut mayoritas masyarakat menyatakan puas dengan pelayanan keamanan rumah yang ditinggalkan mudik.
“Dari kelompok masyarakat yang melakukan mudik, sekitar 14,6 persennya mendapat pelayanan dari Kepolisian, mayoritas merasa puas,” jelas Burhanuddin.