Jakarta – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) asal Madura, Islah Bahrawi angkat bicara perihal bahayanya politisasi agama jelang Pemilu 2024.
“Kita orang beragama punya hak berpolitik dan dan diwakili dalam kepentingan-kepentingan politik. Tapi jangan sekali sekali menunggangi agama untuk kepentingan politik. Sejarah telah memberi contoh bahayanya politisasi agama,” tegas Islah Bahrawi, 10 Mei 2023.
Menurutnya, politisasi agama telah membuat cacat sejarah semua agama, ketika politik menunggangi agama mereka tidak hanya memerangi yang berbeda agama, tetapi juga yang seagama.
“Semua kekerasan yang mengatasnamakan agama berawal dari kepentingan politisasi agama,” katanya.
Dikatakannya, politisasi agama dilakukan melalui gerakan yang dilakukan daulah khilafah yang dibuat untuk memicu gerakan revolusioner di banyak negara.
“Mari lawan politisasi agama agar manusia tidak saling benci dan memaki demi ambisi kekuasaan sepihak dengan membajak simbol-simbol agama dan kesalehan,” ujarnya.
Kata dia, khilafah hanyalah sistem pemerintahan politik, tetapi karena dibungkus menggunakan agama maka sistem khilafah terlihat baik.
Tidak ada satupun negara yang menggunakan ideologi khilafah, karena khilafah tidak akan bisa hidup di bumi.
“Konsep khilafah hanyalah salah satu jurus dari narasi-narasi politik yang menunggangi agama,” ucapnya.
“Islam tidak akan berjaya lewat jalur politik, Islam hanya akan berjaya apabila didekatkan dengan ilmu pengetahuan dan apabila ilmu pengetahuan dalam Islam mengilhami ilmu pengetahuan di seluruh dunia, Islam akan menjadi kontributor utama dalam peradaban manusia di seluruh dunia,” pungkasnya.