Ada Hikmah Dibalik Batalnya Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ustadz Al Khattatth : Kedepan, Politik & Olahraga Jangan Dicampurkan

Jabar – Pasca pencabutan hak menjadi tuan rumah piala dunia U-20 oleh FIFA, berbagai respon pro dan kontra mencuat ke publik seperti yang disampaikan oleh salah satu tokoh ormas islam, Ustadz Al Khattatth yang merupakan sekjen FUI saat ditemui di kediamannya di Jabar tanggal 07 April 2023.

Sekjen FUI tersebut menyampaikan bahwa hal ini merupakan bentuk diskriminasi Fifa terhadap Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia u-20 menunjukkan diskriminasi Fifa terhadap indonesia, tidak seperti Rusia yang kepesertaannya dalam piala dunia lalu dicabut karena menyerang Ukraina, justru Israel yang bahkan sudah menjajah palestina namun FIFA Seolah menutup mata dan malah mencabut hak tuan rumah indonesia” ujar Ustadz Al Khattatth.

Ustadz Al Khattatth juga menambahkan bahwa kegagalan ini juga dapat menjadi hikmah bagi kita semua kedepannya agar tidak mencampuri politik dengan olahraga, dan jangan sampai ada mimpi anak bangsa yang harus hilang kembali akibat tujuan politik praktis.

“Mari kita ambil hikmahnya agar kedepannya kita tidak selalu mencampuri olahraga dengan politik, karena pada dasarnya kita harus utamakan kepentingan anak bangsa sendiri.” sambungnya.

Ustadz Al Khattatth yang juga aktif dalam kegiatan bersama Ormas Islam tersebut meminta masyarakat agar meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dalam menjalani puasa ramadhan.

“Saya juga mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Swt karena kita sudah memasuki bulan puasa ramadhan, selain itu mari kita hindari perbuatan yang dapat mengganggu kekhusyukan kita dalam berpuasa seperti razia, sweeping, dan lainnya. Kita serahkan semua proses hukum kepada Pihak yang berwajib, saya percaya bahwa penegak hukum kita yaitu Polri, dapat bekerja secara profesional” tutup Ustadz Al Khattatth.

Terakhir, Sekjen FUI tersebut berdoa agar Indonesia diberikan keberkahan, kedamaian dan sejahtera serta siapapun tokoh yang nanti terpilih dalam Pemilu tahun 2024 dapat menyatukan seluruh masyarakat Indonesia dalam bingkai NKRI.

Pos terkait