Benny Susetyo : ASN yang Melayani, Cerminan Nyata Pembumian Pancasila

Singkawang – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila melalui Kedeputian Bidang Pengendalian dan Evaluasi menyelenggarakan Diskusi Terpumpun aktualisasi Nilai Nilai Pancasila di Lingkungan Aparatur Sipil Negara yang diselenggarakan pada Kamis 16 Maret 2023 di Singkawang, Kalimantan Barat ini merupakan bukti nyata usaha Pembumian Pancasila khususnya pada Aparatur Negara di Lingkungan Pemerintahan Kota Singkawang.

Dalam Pembukaan Acara yang antara lain menghadirkan Narasumber Romo Antonius Benny Susetyo ,Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP, Drs Zulhiar , Kepala Badan kepegawaian dan pengembangan SDM kota Singkawang dan Drs Hj. Bujang sukri MSi Plt Kepala Kesbangpol kota Singkawang , Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Rima Agristina menyatakan bahwa Revolusi mental yang sudah digaungkan 10 tahun lalu terasa belum terbukti dalam kinerja dan perilaku para ASN, hendaknya ASN dapat berintropeksi dan kembali pada nilai-nilai pancasila sebagai konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, hingga revolusi mental , nilai-nilai kearifan lokal dan Pancasila benar benar terlaksana bukan hanya retorika saja.

Bacaan Lainnya

“Buktikan kepada masyarakat bahwa ASN bukan hanya hadir sebagai mereka yang menghabiskan APBN saja, tapi sebagai pengemban amanat Masyarakat yang senantiasa berkontribusi efektif dan positif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.” tegasnya.

Selanjutnya, Drs Zulhiar selaku Kepala Badan kepegawaian dan pengembangan SDM kota Singkawang menyatakan bahwa ASN harus memegang teguh Pancasila. ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa harus dapat mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. ASN harus menempatkan kepentingan publik diatas kepentingan pribadi, adil, tidak diskriminatif serta Profesional dalam memberikan pelayanan yang berkualitas.

“Nilai-nilai seperti kompeten, jujur, tegas, rasional dan bersikap netral dalam melaksanakan tugas hendaknya benar benar terlaksana hingga keberadaan ASN dapat dirasakan manfaatkan oleh masyarakat.” tutur dia.

Selanjutnya, narasumber kedua dari Kesbangpol Bapak Drs Hj. Bujang sukri MSi dalam paparannya menyatakan bahwa Pancasila digali oleh para bapak bangsa dari nilai-nilai luhur yang hidup dan berkembang sejak lama dalam masyarakat Indonesia. Pancasila sudah menjadi komitmen dan konsensus bangsa yang kita pelajari semenjak kecil, namun apakah Pancasila benar-benar dalam diejawantahkan dalam kehidupan sehari hari?

“Pancasila yang luhur dan baik dan tidak hanya diakui oleh bangsa indonesia namun masyarakat dunia, hendaknya tidak hanya berhenti dalam dialog-dialog dan acara acara yang penuh retorika namun juga benar benar dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.” tandasnya.

Ia menyinggung Pancasila yang sudah hadir sejak lama, namun jangan sampai kehadirannya yang sudah hadir semenjak lama membuat keberadaan Pancasila menjadi terlupakan.

“Hendaknya kita senantiasa menggaungkan Pancasila dan membangun komitmen bersama untuk melaksanakan pancasila tidak saya secara teoritis namun juga praktis dalam kehidupan sehari-hari hingga keberadaan Pancasila benar benar dirasakan oleh seluruh lapisan kehidupan bangsa dan negara.” himbau dia.

Staff Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo dalam paparannya menyatakan bahwa ASN sebagai pelayan masyarakat harus memiliki Integritas dan melupakan ego sektoral. ASN tidak boleh lagi terpaku pada kotak(kotak dan mampu selalu bertindak secara Inklusif dan aktif bersinergi dengan seluruh Unsur masyarakat demi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“ASN harus mau dan mampu secara aktif berkontribusi dalam kehidupan Masyarakat. ASN yang dibiayai negara harus disiplin dalam mempertanggungjawabkan setiap kegiatan hingga masyarakat tidak kehilangan kepercayaan terhadap para ASN yang mengelola negara ini.” tegas Benny.

Dalam kesempatan ini, lebih lanjut Benny menyatakan bahwa para ASN selain memiliki logos (ilmu) harus juga memiliki etos (kinerja) dan Pathos (empati) Jadi tujuan yang ingin diraih dari Pembumian Pancasila dikalangan ASN bukan semata-mata Indoktrinasi namun juga adanya pembumian dan pembiasaan terkait aplikasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga, pekerjaan serta berbangsa dan bernegara.

“Diharapkan Pancasila harus menjadi ideologi yang hidup dan bekerja, tidak hanya bertujuan untuk semata mata menjadikan Para ASN menjadi pribadi yang baik dan berpancasila, namun juga bertindak nyata dengan membangun sikap hidup yang bergerak secara nyata dan berkesinambungan dalam usaha pembumian pancasila.” tandasnya.

Benny juga berharap para ASN dapat dengan bahagia dan sadar dalam menghidupi ideologi Pancasila dalam kehidupan nyata dengan sesama manusia dalam masyarakat.

Lebih lanjut, Doktor Komunikasi Politik ini menyatakan Di masyarakat dan Media yang dipenuhi oleh banyak aksi kekerasan, berita bohong dan narasi narasi yang menonjolkan pecah belah dan adu domba bangsa saat ini.

“Diharapkan para ASN dapat memenuhi media sosial dan mayarakat di lingkungannya dengan menjadi Pribadi positif yang senantiasa menggaungkan bagaimana persatuan dan kesatuan dalam Pancasila dapat menciptakan damai yang nyata hingga kita semua dapat meraih kebahagiaan dan dapat menjadi versi terbaik dari diri masing masing untuk mencapai cita-cita.” kata dia.

Benny menutup Paparannya dalam acara yang diselenggarakan secara Hybrid ini dengan menyatakan bahwa, “ASN harus mampu menjaga keutuhan NKRi dengan menjadi agen pemutus kata bukan pengiya kata dengan memenuhi ruang publik dengan narasi kedamaian dan persatuan, ASN harus mampu memberikan pelayanan terbaik kepada Masyarakat dengan Efektif, Positif dan tidak Diskriminatif sebagai bukti nyata Pembumian Pancasila benar benar terlaksana dan bukan sebatas dihapal saja.” pungkas dia.

Pos terkait