Bogor – Eks pendukung dan simpatisan HTI terus melakukan propaganda dan mengklaim bahwa KH Raden Abdullah Bin Nuh, ulama tersohor Bogor yang dianggap sebagai pendiri dan penyebar paham Hizbut Tahrir di Indonesia.
Adanya isue miring tersebut langsung ditegaskan oleh KH Mustofa Abdullah Bin Nuh alias Kyai Toto yang merupakan anak dari KH Raden Abdullah Bin Nuh. Menurutnya KH Abdullah Bin Nuh bukan pendiri maupun penyebar khilafah Hizbut Tahrir di Indonesia. Karena orang yang menyebarkan HTI di Indonesia adalah Ustaz Abdurrahman Al Baghdadi.
Menurutnya sang ayah Abdullah Bin Nuh memang pernah bertemu dengan Ustaz Abdurrahman Al Baghdad di Sydney, Australia pada tahun 1980-an.
“Al Baghdadi mencintai dan mengidolakan sosok KH Abdullah Bin Nuh. Dan ketika mamak pulang ke Indonesia Al Baghdadi ikut dan tinggal di Bogor. Bahkan Al Baghdadi dianggap sebagai anak angkat,” ujarnya di Yayasan Islamic Center Al Ghazaly.
Awal mula pertemuan Mamak KH Abdullah Bin Nuh dengan Al Baghdadi ketika tahun 1980, saat itu Mamak ini sedikit kecewa dengan anaknya yang tinggal di Australia karena lama tidak pulang-pulang bahkan telah menikah dengan asing. Menghilangkan kekecewaan Mamak mendapatkan kenalan orang imigran arab Libanon di Australia.
“Al Baghdadi juga belajar agama kepada Mamak, karena semasa hidupnya Mamak merupakan sosok yang menghargai dan mempelajari semua pemahaman tentang Islam,” terangnya.
Selain itu, menurut kyai Toto bahwa Al Baghdadi ini sejak tinggal di Libanon telah mengenal ajaran Hizbut Tahrir. Maka tak heran ketika di Indonesia dia berusaha menyebarkan pemahaman tersebut.
“Baghdadi remaja ini sejak di Libanon sudah mengenal akar Hizbut Tahrir, di sini dia menyebarluaskan,” paparnya.
Karena sosok Mamak yang menghargai dan mempelajari semua pemahaman tentang Islam. Menurutnya Mamak berteman dengan siapa saja meski berbeda aliran. Karena itulah, dia diterima semua kalangan muslim. Dan ia juga menjadi sosok yang dicintai semua muslimin karena ilmu dan pemahamannya terhadap ajaran Islam sangat luas. Kebaikan kepada semua pihak inilah yang diklaim sebagai pendiri Hizbut Tahrir di Indonesia.
“Sekali lagi hentikan statement dari pihak yang merasa Mamak KH Abdullah Bin Nuh ini sebagai pendiri dan penyebar Hizbut Tahrir di Indonesia,” katanya.