Polri Gelar Silaturahmi & Dengar Pendapat dengan Kelompok Nelayan Lumban Silintong Jelang F1H20 di Balige-Toba Sumut

Medan – Polri melakukan kegiatan silaturahmi dan dengar pendapat dengan kelompok lumban silitong terkait dengan rencana kegiatan olah raga F1H20 di balige danau toba beberapa hari kedepan.

Silaturahmi tersebut dilakukan untuk mengetahui pendapat masyarakat tentang acara tersebut dimana saat ini masih menimbulkan polemik pro dan kontra terhadap adaca tersebut.

Ahmad Ibrahim dalam kegiatan silaturahmi mengucapkan terima kasih dan menyampaikan rasa sayangnya kepada para nelayan lumban silitong bersedia untuk menerima silaturahmi dari pihak Polri yang akan melakukan sosialisasi tentang rencana kegiatan oleh raga F1H20 di balige danau toba

“Besar harapan bahwa warga nelayan lumban silitong untuk dapat mensukseskan acara yang spektakuler tersebut,” katanya, 23 Februari 2023.

Sebab, katanya, acara tersebut melibatkan dari berbagai negara dimana dengan diadakannya acara tersebut akan membawa sumatera utara khususnya balige akan menjadi nilai plus karena dapat menarik wisatawan baik mancanegara maupun wisata lokal untuk berkunjung ke danau toba. Serta warga nelayan juga dapat memperkenalkan berbagai ciri khas daerah balige.

Perwakilan Nelayan Manarsah Siahaan Ketua Nelayan Lumban Silitong menyambut hangat dalam acara silaturahmi tersebut. Karena baru kali ini dilakukan kegiatan silaturahmi dan dengar pendapat dari para nelayan Lumban Silitong terkait keluhan yang selama ini dialami oleh para warga nelayan.

“Pada dasarnya warga nelayan menyambut baik dengan rencana kegiatan oleh raga F1H20 di balige danau toba. Dengan catatan bahwa selama kegiatan agar panitia pelaksana dan peserta selalu menjaga kelestarian danau toba agar biota yang berada di danau toba dapat terjaga dengan baik dan para warga nelayan tidak dirugikan dengan acara tersebut,” bebernya.

Marsanah juga mengungkapkan keluhan kepada pihak Polri bahwa saat ini Pemerintah Sumatera Utara terkait dengan acara tersebut, belum ada perwakilan dari pemerintah yang melakukan koordinasi dengan para nelayan balige tentang acara olah raga tersebut.

Sehingga seolah-olah pemerintah tidak memperhatikan warga nelayan. Nelayan balige juga menyayangkan sikap Pemerintah yang menabur benih ikan jenis predator sehingga tangkapan nelayan menjadi berkurang yang berimbas kepada ekonomi para nelayan.

“Seharusnya sebelum melakukan penaburan benih ikan melakukan penyortiran dan penelitian terlebih dahulu apakah ikan yang akan ditabur di danau toba merupakan jenis ikan predator atau bukan,” jelasnya.

Marsanah mengatakan pada dasarnya pemerintah bagus melakukan penaburan bibit ikan di danau toba, akan tetapi dilihat dulu ikan tersebut masuk jenis predator atau bukan.

“Kalau jenis predator kan ikan ikan penghuni danau jadi sasaran ikan predator itu dan secara otomatis tangkapan nelayan akan berkurang sedangkan warga nelayan hanya menggantungkan hidupnya dari biota danau toba,” katanya.

“Setelah dilakukan silaturahmi kemudian pihak polri memberikan santunan kepada perwakilan nelayan di balige dan diterima oleh ketua nelayan. Warga nelayan sangat berterimaksih atas perhatian dari pihak polri dan telah menerima keluhan dari para warga nelayan serta berharap keluhan tersebut dapat disampaikan kepada pemerintah untuk dapat di tindak lanjuti,” pungkas Marsanah.

Pos terkait