Pembakaran Al-Qur’an di Swedia, Pimpinan Ponpes Al-Mubarok Banten : Umat Islam Jangan Terprovokasi

Banten – KHR. Muhammad Yusuf atau Abah Yusuf, selaku Pimpinan Pondok Pesantren TQN Al-Mubarok Cinangka Serang Banten menghimbau kepada umat Islam agar tidak terprovokasi oleh aksi pembakaran Al-Qur’an di Swedia dan jangan dijadikan sebagai momentum untuk melakukan pergerakan politik identitas menjelang Pilpres 2024.

Pasca adanya pembakaran Al- Qur’an oleh Politisi Swedia, Rasmus Paludan dalam aksi protes anti-Turki yang menjegal bergabungnya Swedia dengan North Atlantic Treaty Organization (NATO) di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia pada Sabtu (21/1/2023) muncul berbagai reaksi kecaman maupun aksi unjuk rasa dari umat Islam di berbagai Negara termasuk di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Kelompok anti pemerintah memanfaatkan momentum tersebut untuk merawat pergerakan politik identitas menjelang Pilpres 2024 dengan melakukan aksi unjuk rasa mengatasnamakan agama seperti Aksi Bela Qur’an di berbagai daerah Indonesia, termasuk di Banten oleh kelompok Laskar Umat Islam Banten (LUIB) di Alun-Alun Kota Serang Banten, pada hari Jum’at (3/2/2023).

Al-Quran tidak sedikit pun menjadi hina karena dibakar oleh Paludan, namun dapat menyinggung perasaan umat Islam dan berpotensi menimbulkan konflik, untuk itu Abah Yusuf, selaku Dewan Pembina Perguruan Pencak Silat Terumbu Banten (PPSTB) mengecam tindakan Paludan.

“Kami mengecam keras atas aksi pembakaran Al-qur’an di Swedia dan menghimbau kepada umat Islam khususnya di Banten jangan terprovokasi oleh aksi tersebut”. ungkapnya Selasa (14/2/2023).

Ia mengajak untuk sikapi kejadian tersebut dengan ahlakul karimah, jangan terprovokasi apalagi membalasnya dengan tindakan yang tidak mencerminkan nilai-nilai agama Islam.

“Kita sangat menyayangkan tindakan tersebut. Tetapi kita jangan terprovokasi, semua bisa diselesaikan dengan cara yang baik sesuai mekanisme” himbaunya.

” Kami meminta kepada pemerintah Indonesia untuk menyampaikan sikap kepada Pemerintah Swedia melalui Kementerian Luar Negeri dengan memanggil duta besar Swedia untuk dimintai klarifikasi terkait aksi tersebut,” pintanya.

Hal ini penting dilakukan pemerintah sebagai wujud nyata keprihatinan atas aksi pembakaran Al-Qur’an di Swedia guna meredam berbagai gejolak terkait permasalahan tersebut.

Menjelang Pemilu 2024, Abah Yusuf yang juga merupakan Pimpinan Majelis Ta’lim dan Dzikir Thoriqoh Qodariyah Naqsabandiyah Banten mengajak masyarakat untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyyah dan persatuan bangsa.

“Mari kita jaga persatuan Indonesia dan jangan terprovokasi oleh pergerakan Politik identitas seperti Aksi Bela Qur’an namun isinya politik dan kebencian yang ujung-ujungnya turunkan Jokowi maupun mendukung salah satu Capres”. pungkasnya.

Pos terkait