Antonius Benny Susetyo : Perkuat Pembumian Pancasila bagi Peserta Didik dengan Membangun Dialog & Inspirasi dari Para Guru

Jakarta – Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo mengatakan bahwa dalam era digital, cara pembumian dan pengajaran Pancasila kepada peserta didik memerlukan pembaharuan.

“Upaya paling nyata dan konkrit adalah dengan membangun dialog dan menjaring Inspirasi dari para guru sebagai jembatan pembumian Pancasila dari negara kepada masyarakat, khususnya pada peserta didik.” tegas Benny dalam acara ‘Diskusi Penguatan Nilai Pancasila dan Strategi Penerapan Mata Ajar Pancasila bagi Satuan Pendidikan Formal Jenjang Pendidikan Usia Dini Hingga Pendidikan Tinggi’ di Kota Pangkal Pinang, pada Jumat, 10 Februari 2023 di Kantor Walikota Pangkal Pinang.

Bacaan Lainnya

Agenda diskusi tersebutmenghadirkan antara Lain Irene Camelyn Sinaga selaku Direktur Pengkajian Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila, Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Antonius Benny Susetyo dan Walikota Pangkal Pinang, Maulan Akhil.

Dalam kesempatan ini, Benny selaku pakar komunikasi tersebut menyatakan bahwa Ideologi hanya bisa dirasakan bila menjadi ideologi hidup dan ideologi kerja.

“Ideologi Pancasila sayangnya belum menjadi ideologi praksis. Hal ini dibuktikan oleh kenyataan dan fenomena yang terjadi di Indonesia. Walaupun telah diajarkan mata pelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan, nilai Pancasila belum menjadi roso dan jiwa dari segala pergerakan hidup di bangsa ini.” tegas Benny.

Benny menilai bahwa Pancasila dipandang hanya sebagai sesuatu yang dipelajari, dimengerti dan dihapalkan. Namun tidak dijiwai dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

“Ketika Ber-Pancasila, kita akan berintegritas, ketika Ber-Pancasila kita tidak hanya bisa menjadi manusia yang berjiwa dan bertindak luhur namun juga bisa menularkan kebaikan-kebaikan itu dalam kehidupan kita mulai dari lingkup keluarga hingga berbangsa dan bernegara.” tukasnya.

Benny berharap negara dengan jembatan para guru Pendidikan Pancasila harus dapat mengembalikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa khususnya dalam era yang mengedepankan persepsi ini. Negara melalui para guru Pancasila harus dapat menjadi jawaban, sehingga persepsi masyarakat tentang Pancasila berubah dari yang hanya ideal teoritis menjadi ideologi yang hidup dan berkembang secara nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Dengan sinergi antara pemerintah daerah, BPIP dan para guru khususnya guru Pendidikan Pancasila, diharapkan Pancasila dapat menjadi logos, etos dan pathos dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga modal kemanusiaan dan solidaritas yang luar biasa yang kita miliki dapat dimanfaatkan dengan efektif demi kehidupan bangsa yang lebih baik.” papar Benny.

Benny berharap Pancasila benar-benar di-embody dan didarahdagingkan dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Bukan hanya menjadi asesoris dan komoditas politik semata.

“BPIP bersama Pemerintah daerah berkomitmen untuk menjadikan Pancasila menjadi ideologi praksis dengan membangun dialog serta menjaring inspirasi dari para guru yang merupakan garda terdepan dalam upaya mendapatkan metode pengajaran yang aktual dan efektif khususnya di era digital ini.” tegas dia.

Perkataan Benny ini sejalan dengan sambutan Walikota Pangkal Pinang, Maulan Akhil bahwa BPIP hadir untuk kembali mengingatkan bahwa Pancasila adalah landasan hidup berbangsa dan bernegara.

“Pemerintah melalui BPIP ingin menegaskan bahwa Pancasila merupakan komitmen yang menjadi dasar berkehidupan bangsa. Penegasan ini menjadi bekal bagi para guru untuk kembali menyatakan pada peserta didik bahwa dalam komitmen persatuan dan kesatuan bangsa.” tandasnya.

Ia mengingatkan bahwa Pancasila memegang peranan yang sangat penting dan jangan sampai hilang dan terlupakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Tentunya upaya ini tidak bisa berjalan satu arah, hendaknya terjadi sinergi antara para Guru, Pemerintah daerah dan BPIP dalam upaya pembumian Pancasila ini hingga diperlukan selalu terjadi dialog serta pertukaran Inspirasi dan Informasi Tidak saja terkait metode pengajaran, namun upaya-upaya lain yang lebih aktual dan efektif dalam upaya pembumian Pancasila khususnya bagi peserta didik.” tutupnya.

Acara yang diselenggarakan di Kantor Walikota Pangkal Pinang tersebut ditutup dengan dialog dan sesi tanya jawab antara para narasumber dan peserta. Dialog yang antara lain membahas mengenai perlunya kembali pengajaran pancasila sebagai pembuka tahun ajar seperti penataran P4 pada masa lalu agar kerangka berpikir serta jiwa siswa-siswi baru sejalan dengan Konsep Pancasila.

Selain itu perlu perubahan metode pengajaran Pancasila dari indoktrinasi menjadi materi materi yang efektif, praktis dan substansif. Perubahan ini sejatinya harus juga merubah capaian bahan ajar bagi para guru agar tidak lagi kaku dan teoritis. Guru-guru juga diharapkan menikmati proses trial and error dalam proses pengajaran pendidikan Pancasila ini.

“Karena sesungguhnya pengajaran Pancasila bukan sekedar transfer materi saja, namun transfer rasa, nilai dan keteladanan yang tidak hanya dibuktikan dengan tingginya nilai saja namun juga mendarah daging dalam berkehidupan sehari hari” simpul Benny menutup dialog yang dihadiri oleh 100 orang dari Guru guru Pendidikan Pancasila dari berbagai jenjang Pendidikan serta para Purna Paskibraka Duta Pancasila Provinsi Bangka Belitung tersebut.

Pos terkait