Pilpres 2024, Politisi Golkar: Pertarungan Gengsi Jokowi

20230114 152459 scaled

Redaksikota.com, Jakarta – Pilpres 2024 merupakan pertarungan gengsi Jokowi, pasalnya yang bakal bertarung adalah orang-orang Jokowi. Jadi koalisi yang telah dibangun hanya gimik politik belaka.

Demikian kata Politisi Muda Partai Golkar, Rudolfus Jack Paskalis, dalam diskusi publik JCC Network, bertajuk 3 Koalisi Parpol Jalan di Tempat, Bubar di Tengah Jalan atau Tunggu di Tikungan, di Jakarta, Sabtu (14/1/2023).

Bacaan Lainnya

“2024 ini adalah pertarungan gengsi Jokowi, yang nantinya bakal bertarung itu adalah all Jokowi man tidak mungkin lepas daripada itu, kalau bicara koalisi semuanya ini gimik belaka, bagi kami di Golkar secara organisasi jelas, keputusan organisasi nasional jelas calonnya Airlangga,” katanya.

Bahkan, Jack Paskalis meyakini, apabila dalam Rapat Kerja Nasional sekaligus perayaan Hari Ulang Tahun Ke-50 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang akan digelar di Jakarta, Selasa (10/1/2022) lalu, bila nama Ganjar Pranowo diumumkan jadi capres, maka semua koalisi parpol yang ada saat ini bakal mencair.

Adapun koalisi parpol yang telah dibangun di antaranya, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, Poros Perubahan, maupun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“Andaikan kemarin Megawati dalam rapimnas umumkan capres, misalnya Ganjar, pasti semua akan melebur saya yakin itu, beda kalau puan baru ada 2 blok,” ungkap Jack Paskalis.

Politisi Muda PDIP, Sukma Bambang Susilo, tak menampik bahwa saat ini, PDIP merupakan magnetik bagi parpol lainnya dalam membangun koalisi mengusung calon presiden 2024.

Namun, PDIP tak mau ikut arus sibuk bangun koalisi sana sini, lantaran masih fokus dan konsisten membantu serta mengawal pemerintahan Presiden Jokowi dalam menciptkan banyak prestasi untuk diwariskan bagi masyarakat Indonesia ke depan.

Bahkan PDIP, lanjut Sukma, memiliki mekanisme sendiri dalam penentuan capres 2024, yakni keputusaannya berada sepenuhnya di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan semua kader patuh soal mekanisme tersebut.

“Artinya tidak bicara si A si B si C , tapi kita yakin nanti Ibu Ketua Umum akan mengumumkan siapa calon terbaik yang diberikan mandat atau tiket menjadi capres. Kita yakini seperti itu,” tutup Sukma.

Pos terkait