Kupang – Lodowyk Fredrik, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan klarifikasi atas rekaman pembicaraannya dengan pejabat KPU RI soal tak meloloskan ‘Partai U’.
Fredrik mengakui rekaman percakapan seperti yang dimiliki CNN Indonesia adalah suaranya dan Kepala Biro Teknis Penyelenggara Pemilu Melgia Carolina Van Harling. Dia berkata percakapan itu berlangsung saat proses verifikasi calon peserta pemilu.
Namun Fredrik menyangkal bahwa ada arahan untuk menggagalkan Partai U. Menurutnya, percakapan itu hanya membahas persoalan teknis di lapangan.
“Pada saat verifikasi administrasi mau masuk ke faktual, saya berkoordinasi dengan KPU RI, dalam hal ini biro teknis, untuk meminta petunjuk terkait dengan kondisi data yang ada,” kata Fredrik di Kupang, seperti yang dilansir CNN Indonesia, Selasa (27/12).
Ia mengatakan ada sejumlah partai memasukkan kembali data mereka. Padahal, partai-partai itu sudah ditetapkan memenuhi syarat. Padahal seharusnya hanya partai yang belum memenuhi syarat yang memasukkan data baru. Karena banyak pertanyaan dari bawahannya, Fredrik bertanya langsung ke Melgia.
Fredrik menegaskan pembicaraan itu bukan soal menggagalkan partai tertentu. Dia membantah ada arahan untuk menggagalkan ‘Partai U’.
“Coba diperhatikan secara utuh rekaman itu supaya jangan sampai kita salah menafsirkan yang sesungguhnya,” ujarnya.
Fredrik mengaku tak tahu siapa yang menyebar rekaman tersebut. Menurutnya, penyebaran rekaman itu memunculkan salah tafsir.
“Sesungguhnya percakapan saya yang saya sampaikan pada teman-teman untuk meyakinkan mereka bahwa tidak ada yang harus dianaktirikan atau dianakemaskan,” ujarnya.
Sebelumnya beredar rekaman yang berisi arahan KPU RI untuk menggagalkan “Partai U”. Dalam rekaman itu, Fredrik meminta petunjuk kepada Melgia terkait persoalan teknis. Namun, Melgia justru membahas arahan untuk tidak meloloskan partai tertentu.
“Dengan waktu yang hanya cuma satu hari, sedangkan arahan pimpinan supaya ini partai-partai nih aman, kecuali satu, Partai U,” ujar Melgia dalam rekaman itu.
Melgia sendiri juga mengkonfirmasi terkait kebenaran rekaman itu. Ia menyebut hal itu tidak benar.