Kutuk Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Eks Napiter : Jadilah Orang Berilmu yang Open Minded

Jakarta – Eks narapidana teroris (napiter) kelompok Jamaah Taliban Melayu (JTM) Choirul Ihwan mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat pada Rabu (7/12/2022).

“Saya akan menyatakan bahwa saya mengutuk keras atas kejadian bom bunuh diri yang dilakukan di Polsek Astanaanyar,” ujar Choirul Ihwan.

Bacaan Lainnya

Choirul juga mengajak agar para eks napiter yang ada di seluruh Indonesia agar terbuka pemikirannya dan pelajari ilmu baru.

“Saya berpesan kepada ikhwan-ikhwan eks napiter di seluruh Indonesia berjalanlah di muka bumi, bukalah otak kita bukalah pemikiran kita yang baru, pelajari ilmu-ilmu yang baru, jadikan diri kita open minded,” katanya.

Choirul Ihwan, pria kelahiran Madiun, Jawa Timur ini tertangkap pada tahun 2013 lalu. Jiwa muda dan semangat keagamaan yang kuat telah mendorongnya untuk gigih dalam mempelajari agama. Namun sayang ia akhirnya masuk dalam kelompok ekstremis JTM.

Sebelumnya telah terjadi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Bandung pada Rabu (7/12/2022). Sebanyak 23 barang bukti terkait aksi bom bunuh diri itu diamankan oleh pihak kepolisian. Mulai dari serpihan bom hingga sepeda motor milik pelaku.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto mengatakan pihak kepolisian telah mengamankan 23 barang bukti.

“Ada 23 barang bukti, yaitu ada serpihan bom, bom yang sudah disposal, sepeda motor, selebaran kertas, handphone pelaku, dan beberapa DVR dari CCTV yang telah kami amankan,” ucap Yani saat konferensi pers di Polrestabes Bandung, dikutip Sabtu (10/12/2022).

Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki beberapa keterangan dari 18 saksi yang diperiksa. Salah satunya dari keluarga pelaku bom bunuh diri ini.

“Pemeriksaan terhadap keluarga pelaku saat ini sedang berlangsung, ada tiga orang yang diperiksa, penyidik masih menggali keterkaitan keluarga ini dengan tersangka bom bunuh diri,” bebernya.

Pos terkait