Jakarta – Pengamat Politik IPI Karyono Wibowo mengatakan bahwa Capres 2024 yang akan didukung oleh gerakan 212 diprediksi akan tumbang seperti sebelumnya Prabowo yang kalah telak melawan Jokowi di Pilpres 2024.
“Jangan-jangan nanti akan terulang lagi nih ya, Capres 2024 yang akan didukung oleh gerakan 212 kemungkinan juga akan kalah. Faktanya, Prabowo kalah juga misalnya ya,” tegas Karyono, saat ditemui, hari ini.
Untuk diketahui, PA 212 pada reuni 212 kali ini masih belum menentukan kandidat capres 2024 pilihannya. Apakah masih tertuju ke Prabowo Subianto ataukah Anies Baswedan. Namun, dari kacamata lapangan basis alumni 212 lebih mengidolakan Capres pilihan Nasdem, Anies Baswedan.
Menurut Karyono, efek gerakan 212 yang dimainkan dalam Pemilu 2024 tidak signifikan karena sebagian besar pemilih itu punya pertimbangan sendiri.
“Saya kira dari survei-survei juga sudah terlihat. Pengaruh kelompok 212 terhadap elektabilitas kandidat capres itu tidak signifikan,” katanya.
Dia melanjutkan belum tentu semua yang ikut 212 itu juga mengikuti arahan para pimpinan gerakan 212 untuk memilih calon tertentu.
“Ini akan enggak bisa dipastikan. Nah kalau dijumlahkan saja juga dari total populasi berapa sih? Memang 2017 berhasil mereka. Tapi belum tentu keberhasilan DKI Jakarta kemudian secara linier ketika itu dikopi paste gitu diamplifikasi, belum tentu. Faktanya kemarin 2019 kalah. Dalam Pilkada Pilkada di luar daerah. Isu-isu itu juga tidak bertahan,” sebutnya.
Dikatakannya, pada 2014-2019 Jokowi di serang dengan isu politik identitas ternyata hasilnya tidak signifikan efeknya. Selanjutnya, Jokowi juga dituduh komunis juga kembali mental.
“Pak Jokowi seolah-olah dituduh komunis misalnya, tapi faktanya dia Islam, beliau haji, dia sholat. Jadi publik itu juga punya pertimbangan. Jadi isu komunisme itu memang ada yang percaya tapi kan hanya sekian persen yang percaya. Tapi bagaimanapun juga yang namanya hoax itu harus diberantas dan saya mendorong supaya hoaks itu menjadi kejahatan extraordinary,” pungkasnya.