Redaksikota.com, Palembang – Memasuki era serba digital, Direktorat Pemberdayaan Informatika, Sub Direktorat Literasi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama mitra jejaring GNLD Siberkreasi telah menyusun sebuah Peta Jalan
Literasi Digital tahun 2021-2024 untuk meningkatkan partisipasi digital masyarakat, mendorong pengembangan ilmu pengetahuan
masyarakat di bidang TIK dan digital serta mendorong tingkat kecakapan transformasi digital dalam pemanfaatan teknologi baru.
Langkah ini dianggap perlu mengingat Indonesia tengah mengalami transformasi digital dalam skala masif. Angka penetrasi internet Indonesia, misalnya, sudah mencapai angka 73,3%. Ditambah lagi, laporan We Are Social menyebutkan jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 191 juta orang pada Januari 2022.
Salah satu program yang diselenggarakan demi mewujudkan Indonesia Cakap Digital Direktorat Pemberdayaan Informatika bekerjasama Organisasi Aksi Solidaritas (OASE) Kabinet Indonesia Maju (KIM) dan BNN mengadakan kegiatan Palembang Makin Cakap Digital 2022 pada Kamis, 24 November 2020 di Palembang.
Dalam acara ini terdapat tiga sesi antara lain, Sesi 1 “Generasi Muda Bijak Pilah Sampah” , Sesi 2 “Hidup Cerdas, Hidup Sehat Bagi Anak Bangsa” dan Sesi 3 “Cakap Digital Untuk Melindungi Data Pribadi”.
Acara ini diramaikan pula oleh sejumlah artis diantaranya Melaney Ricardo dan juga Nicholas Saputra.
Di hadapan para peserta yang hadir, Melaney berpesan agar insan muda Indonesia dapat terus mengembangkan kreatifitasnya seiring perkembangan teknologi dan era digital.
“Menjadi sekreatif mungkin karena saat ini dengan adanya handphone, smart phone you can be anybody. Kalian bisa jadi apapun, siapapun yang kalian mau dengan handphone kalau dipergunakan dengan tepat,” ujarnya.
Kendati demikian, lanjut Melaney, siapapun yang beraktivitas di dunia digital harus bisa bertanggung jawab.
“Karena banyak orang kadang-kadang kebablasan,” pungkasnya.
Senada dengan Melaney, aktris pemeran Rangga dalam film Ada Apa Dengan Cinta, Nicholas Saputra menyampaikan sebagai insan yang cakap digital, seseorang harus dapat mengontrol aktivitasnya di media sosial.
“Ini kan sebenarnya kita sama-sama memanfaatkan sosial media. Bukan dimanfaatkan. Jadi kita yang kontrol sosial media kita,” ujar pria yang juga menggemari hobi fotografi tersebut.
Selain itu, kepala Divisi Konten Siberkreasi, Edho Zell mengatakan platform digital merupakan sarana yang baik bagi anak muda untuk mengembangkan potensi diri. Bahkan untuk terlepas dari jeratan narkoba sekalipun.
“Menurut saya kreativitas juga adalah salah satu cara, outlet, anak-anak muda supaya bisa menghindari diri dari narkoba,” jelasnya pada Talkshow Generasi Muda Bebas Narkoba – “Makin Kreatif, Cakap Digital, dan Bijak Pilah Sampah”.
Dalam konteks pencegahan dan penanggulangan narkoba, literasi digital memiliki beragam manfaat. Pertama, literasi digital dapat membantu masyarakat mengakses informasi yang akurat dan dapat dipercaya mengenai bahaya penggunaan narkoba.
Kedua, literasi digital membuat masyarakat berpikir lebih kritis, cerdas, dan produktif. Ketiga, literasi digital membantu akses informasi yang terpercaya soal penanggulangan narkoba. Keempat, membantu penyebaran informasi dan komunikasi publik yang dapat mencerdaskan masyarakat.
Untuk bisa terus mendapatkan informasi ter-up to date mengenai kegiatan Zoom Bareng dan kegiatan seru lainnya, dapat dilihat di info.literasidigital.id atau follow media sosial @siberkreasi.