Pesta UMKM Bertajuk “Apa Kabar Kita” di Bali, Dari dan Untuk Masyarakat

Denpasar – Sejumlah kelompok masyarakat sipil di Bali akan menggelar Pesta UMKM bertajuk “Apa Kabar Kita”. Acara ini merupakan ajang berkumpul dan saling berkabar antar sesama warga atau komunitas yang ada di Bali. Baik itu berkabar tentang alam Bali, pola bertahan selama pandemi dan menghadapi tantangan global sampai bagaimana warga membangun solidaritas.

Adapun kelompok masyarakat sipil yang menggagas Pesta UMKM “Apa Kabar Kita” adalah Walhi Bali, Kekal Bali, Yayasan IDEP, Frontier Bali, Yayasan Temanmu, Yayasan Madani Berkelanjutan, Yayasan Pikul, debtWATCH Indonesia serta Perkumpulan HuMa. “Acara ini dibuat sebagai ruang saling berkabar dan melihat posisi masyarakat usai digempur berbagai tantangan, baik itu pandemi maupun persaingan global,” kata Direktur Yayasan Madani Berkelanjutan, Nadia Hadad, Kamis (17/11).

Bacaan Lainnya

Pesta UMKM “Apa Kabar Kita” sendiri terbuka untuk umum serta akan digelar selama dua hari pada Sabtu sampai Minggu, 19 – 20 November 2022 di Istana Taman Jepun, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Bali. Selama dua hari acara akan dimulai pukul 15.00 – 22.00 Wita. Selama berlangsungnya acara akan diisi dengan sejumlah acara seperti coffetalk, pasar murah, booth UMKM, pameran seni, konser musik serta workshop.

Adapun artis yang akan meramaikan Pesta UMKM adalah Tony Q Rastafara, Joni Agung and Double T (JATT), Scared of Bums, Devil Dice, Sanggar Sekar Dewata serta sejumlah seniman dan musisi lainnya. Menariknya bagi warga yang ingin hadir dalam diskusi dan menyaksikan performa dari sejumlah artis, cukup dengan membawa bibit tanaman sebagai tiket masuk. Selanjutnya setelah acara, penyelenggara berencana akan menanam bibit tanaman tersebut di sejumlah titik di Bali.

“Kalau mau nonton tinggal bawa bibit tanaman hidup. Kenapa pakai bibit tanaman, karena kita ingin warga yang datang ke acara ini sadar kalau mereka telah ikut serta menjaga bumi,” kata Nadia.

Sementara itu, Direktur Walhi Bali Made “Bokis” Krisna Dinata mengatakan pada pesta UMKM ini juga akan menyajikan acara coffeetalk. Yaitu obrolan antar warga yang dikemas dalam enam sesi selama dua hari. Topik-topik yang akan diperbincangkan antara lain tentang pola bertahan komunitas, isu lingkungan, persoalan desa, UMKM hingga topik tentang hutan dan pesisir. Saat coffeeetalk akan dipandu oleh pemantik diskusi, kemudian membuka ruang bagi warga untuk menyampaikan perasaan dan pendapatnya.

“Pesta UMKM juga mengambil momentum yang beririsan setelah perhelatan global G20 di Bali. Ini adalah saat-saat dimana rakyat diuji kepemimpinannya, rakyat diuji ketangguhannya. Melalui coffeetalk kita tunjukan bahwa warga juga punya hak yang setara untuk saling berkabar dan membicarakan nasibnya sendiri,” ucap Bokis.

Pos terkait