Menelisik Peluang dan Tantangan Metaverse

Redaksikota.com, Jakarta – Hadirnya teknologi digital beberapa tahun lalu benar-benar membawa perubahan yang sangat pesat. Dalam waktu yang relatif singkat, pola kehidupan umat manusia pun sedikit banyak mengalami pergeseran. Banyak inisiatif dan peluang pekerjaan yang dihasilkan, tetapi bersama dengan itu juga ada cukup banyak jenis pekerjaan yang akhirnya hilang dan tergantikan oleh teknologi.

Melihat hal tersebut, perusahaan-perusahaan teknologi juga tidak tinggal diam. Mereka juga terus berinovasi menghasilkan produk yang bisa menggaet banyak pengguna. Salah satu produk teknologi yang terus menjadi perbincangan hangat hingga saat ini adalah metaverse.

Sebagai dunia virtual, metaverse adalah sebuah lingkungan yang menyediakan banyak opsi kegiatan bagi penggunanya. Hal ini terlihat dari inisiatif Meta dan Mark Zuckerberg untuk menjalin hubungan kerja sama dengan banyak perusahaan ternama.

Namun, tak terpaut dengan kampanye perusahaan, ada banyak aktivitas lain yang bisa dilakukan masyarakat awam pada platform ini. Adapun peluang – peluang yang dapat muncul dengan hadirnya metaverse dalam dunia digital. Seperti konser virtual, membeli karya seni dan fashion, bermain game, serta membentuk dunia kerja.

Akan tetapi, dengan segala kemungkinan potensi yang bisa dikembangkan dalam dunia metaverse, terdapat pula tantangan – tantangan yang harus diperhatikan dalam perkembangannya. Keamanan data dan juga bentuk kolaborasi bisa menjadi tantangan terbesar dalam pembentukan metaverse di dunia digital dikarenakan konsep daripada metaverse ini akan menjadi perubahan atau disrupsi ruang digital di masa depan.

Demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang cakap digital dan mampu menjawab tantangan-tantangan di dunia metaverse, Siberkreasi bersama Kementrian Informasi dan Komunikasi tentunya membuat acara Obral Obrol liTerasi Digital (OOTD) dengan tema “Peluang dan Tantangan Metaverse di Indonesia” pada Kamis, 17 November 2022 secara daring.

Seperti biasa, program ini didukung oleh para stakeholder mulai dari pemerintahan, akademisi, hingga praktisi masyarakat. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenbudristek) misalnya, instansi yang konsern terhadap pendidikan dan teknologi di Indonesia ini menyatakan siap memfasilitasi masyarakat Indonesia dalam menyikapi peluang dan tantangan metaverse.

“Prinsip Kemendikbudristek telah menyiapkan semua program yang terafiliasi metaverse, mulai dari metaverse masih di sebut AR VR,” jelas perwakilan Kemendikbud, Henry Praherdiono, dalam diskusi OOTD, Kamis (17/11/2022).

Komunitas NFT terbesar di Indonesia, IDNFT mengakui metaverse memiliki peluang yang besar untuk berbisnis, dan memamerkan karya ke seluruh dunia.

“Konsep-konsep adanya metaverse sudah mulai bermunculan berbagai persaingan dan konsep yang masing-masing punya keunikan. Sehari-hari sebenarnya kita sudah mulai masuk di NFT kita sering banget ngadain exhibition di metaverse beberapa kali acara-acara kita dari teman-teman komunitas sudah menggunakan metaverse sebagai salah satu media untuk bisa memamerkan, kemudian bersosialisasi dan berinteraksi melalui media metaverse,” kata Budi Santosa, Founder IDNFT.

Menurut Edhozell, Sosial Media Influencer sekaligus CEO Social Bread/Kepala Divisi Konten Siberkreasi, metaverse bukan hanya sekedar ajang mencari rezeki, namun perkembangan teknologi ini juga bisa dimanfaatkan untuk kegitan positif lainnya, seperti beribadah.

“Kemarin pada saat masa pandemi, kita rada susah untuk keluar rumah saya sempat nyobain beribadah di metaverse jadi gereja saya ada metaversenya. Itu menawarkan sesuatu yang baru, itu tanda bahwa ini tuh bisa jadi tools yang sangat powefull untuk sehari-hari, untuk interaksi, untuk event, bahkan ada dakwah juga di metaverse,” pungkasnya.
Untuk bisa terus mendapatkan informasi ter-up to date mengenai kegiatan Zoom Bareng dan kegiatan seru lainnya, dapat dilihat di info.literasidigital.id atau follow media sosial @siberkreasi.

Pos terkait