JAKARTA – Presiden Haidar Alwi Centre (HAC), Haidar Alwi mengingatkan semua pejabat institusi di republik ini, banyak belajar dari kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang diotaki oleh Irjen Ferdy Sambo.
Bahwa sesungguhnya, di bawah kolong langit ini tidak ada jabatan yang abadi, dan perbuatan kejatahan apapun pasti bakal terungkap meski pelakunya adalah pejabat sekalipun.
“Peristiwa kejadian Ferdy Sambo dengan Brigadir Yoshua ini menjadi suatu peringatan besar bagi Polisi, masyarakat Indonesia, pemerintah, dan siapapun yang berkecimpung di area kekuasaan,” kata Haidar Alwi kepada wartawan, Jumat (19/8/2022).
Bahkan Sambo yang sebelumnya digambarkan publik sebagai figur kuat di Polri dan mustahil disentuh, akhirnya bertekuk lutut di bawah derasnya desakan rakyat Indonesia. Bahkan, lima orang sudah ditetapkan menjadi tersangka termasuk Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawati.
“Sambo kurang sakti apalagi, Kadiv Prompam yang periksa seluruh Polisi bermasalah, kemudian satgasus Merah Putih yang sakti mandraguna. Tapi ternyata kekuasaan itu tidak permanen,” ucap Haidar Alwi.
Haidar Alwi menambahkan, walau pelik persolan ini belum tuntas karena proses hukumnya masih terus berjalan, namun ia tetap memberikan apresiasi kepada Polri, khususnya Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto dalam pengungkapan kasus ini.
“Tentu kita memberi apresiasi sebesar-besarnya kepada Kapolri dan Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto dengan cekatan dan berani menetapkan para tersangka yang notabenenya selama ini tidak tersentuh,” tutup Haidar Alwi.