Suara Rakyat di atas Undang-Undang, Jari 98 : Kalau Ngotot Jokowi 3 Periode, Janjinya Jangan Cuma Pepesan Kosong

IMG 20220307 WA0030

“Derajat kemuliaan suara rakyat dijunjung tinggi setara kuasa ilahiah. Mantranya, suara rakyat adalah suara Tuhan (Vox Populi, Vox Dei)”

Ketua Team Investigasi JARI’98 Prayoga Baskara menegaskan bahwa Rakyat Indonesia adalah Rakyat yang cerdas, mengedepankan musyawarah bersama, dikenal santun dan beradab.

Bacaan Lainnya

“Jika Rakyat Indonesia sudah berkehendak dan satu suara secara bulat, maka akan terjadi Vox Populi, Vox Dei : Suara Rakyat adalah Suara Tuhan,” tegas Prayoga, hari ini.

Menurutnya, suara rakyat itu di atas Undang-Undang yang ada di dunia ini, dimana rakyat yang menentukan dan memilih bukan lagi berada di tangan Partai Politik atau elit Politik. Rakyat bukan milik Partai Politik akan tetapi Partai Politik itu yang memilih Rakyat mau dipilih atau tidak itu adalah Hak Rakyat.

Dalam hal ini, pihaknya ikut menyoroti masifnya dukungan untuk Presiden Joko Widodo meneruskan tonggak kepemimpinannya hingga tiga periode.

“Seharusnya Pak Jokowi lanjut ke-3 Periode itu ada edukasi dan introspeksi diri bersama, di antaranya: pertama, rawat dan peliharalah konstituen (Rakyat) jangan cuma dimanfaatkan suaranya saat pencoblosan di Pilpres, Pileg, Pilgub, Pilwalkot dan Pilbup,” tutur Prayoga.

Karena, kata dia, selama ini Rakyat kecewa, makanya ada ilustrasi seperti ini yang sudah menjadi slogan rahasia umum saat pencoblosan seperti Pilpres maupun Pileg.

“Nah, kalau Pil satu ini beda. Yaitu Pil KB, jika lupa minum pasti jadi dan kalau Pilpres sudah jadi, bisa jadi pasti lupa. Ya kebalikannya,” tambahnya.

Berikutnya, kata dia, terlalu banyak obral janji, namun semua janji cuma pepesan kosong baik lewat kontrak politik maupun lainnya sehingga tidak terealisir. Dan ketiga, adalah elite dan Parpol tidak mampu hadir maksimal saat konstituen (Rakyat) menyuarakan aspirasinya.

“Rakyat Indonesia menilai Pak Jokowi beserta jajaran sukses meraih simpati Rakyat dan Pemerintah selalu hadir di tengah Masyarakat ketika Rakyat membutuhkan kehadirannya. Pemerintah selalu aktif dalam berbagai penanggulangan masalah sosial,” bebernya.

Masih kata dia, berbagai pertimbangan untuk Jokowi lanjutkan ke-3 Periode itu antara lain: meminimalisir pengeluaran berupa penghematan anggaran.

“Lanjut 3 periode, bisa hemat anggaran dan putus mata rantai penularan Covid khawatir timbul cluster baru ditengah Pandemi. Serta meminimalisir lahirnya bayi-bayi koruptor baru,” pungkasnya.

Pos terkait