Rapimwil KAMMI Sumut : Islam Nusantara Itu Islam yang Rahmah

IMG 20220307 WA0002

Islam itu agama keselamatan yang menyifatkan diri menjadi keselamatan universal, sehingga sifat ke Islaman itu menjadi “Rahmah” menjaga hak orang lain seperti menjaga hak atas diri sendiri baik ke sesama muslim maupun di luar Islam. Hal ini di sampaikan Ahmad Riduan Hasibuan saat menjadi pembicara di Rapat Pimpinan Wilayah Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia Sumatera Utara ( RAPIMWIL KAMMI SUMUT ) yang di laksanakan di Madani Hotel, Sabtu ( 5/3/2022).

Islam Rahmah itu tidak cukup menjadi Rahmah semata, Tapi harus menjadi cahaya, nur, pencerah, hidayah, dan menjadi peta jalan yg lurus dan damai menuju kejayaan dan peradaban dunia baru.

Bacaan Lainnya

“Kemajuan Islam Universal memperjelas diri menjadi Islam Rahmah, harus terselesaikan dengan menjadikan Rahmah menjadi hidayah untuk jalan kebersamaan dunia menuju kejayaan peradaban dunia baru, karena Islam Rahmah itu adalah simbolisasi peradaban dunia yang selama ini di impikan penduduk dunia” jelas Riduan.

Riduan menjelaskan ramainya publik soal Islam Nusantara, karena selama ini diskursus publik kita tidak pernah menyepakati kesamaan nilai yang ingin dibangun, sehingga perdebatan di ruang publik selalu saling serang dan ngotot. Termasuk pada persoalan lain yang selalu di ramai ramaikan.

Riduan yang juga Mantan Bendahara Umum PB PMII ini berharap, KAMMI sumut bisa ambil peran menjadi bagian dari epicentrum kritis yang terus menjaga nilai luhur bangsa dan negara.

“Sikap kritis harus tetap di pertahankan, Tapi kesepakatan atas nilai luhur harus tetap di jaga baik sebagai entitas pemuda Islam dan lebih lagi sebagai anak bangsa Indonesia”, harapnya.

Sementara itu Ketua PW KAMMI Sumut Akhir Rangkuti mengatakan, konsep Islam Nusantara jangan dipolitisir.

“Islam Nusantara adalah suatu konsep ber-Islam dengan gaya khas orang-orang yang ada di Nusantara. Islam masuk ke Nusantara melalui syi’ar dan da’wah. Menyampaikan pesan bahwa Islam adalah agama dan jalan kebenaran. Masuk dengan penyesuaian kebudayaan masyarakat Nusantara, sehingga da’wah Islam di Nusantara dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Dan itulah sebenarnya konsep Islam Nusantara itu. Jadi jangan di politisir” ujar Akhir Rangkuti.

Pos terkait