DPP PRIMA Tepis Isu Komunis Dan Optimis Lolos Verifikasi KPU Pemilu 2024

Partai prima
Logo Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA).

JAKARTA, Redaksikota.com – Jajaran DPP Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) tepis isu kebangkitan komunisme atas eksistensinya sebagai partai baru yang akan ikut bertarung dalam Pemilu 2024 mendatang.
 
Partai yang telah memiliki legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM pada 2020 lalu itu menyatakan pesan berantai melalui grup medsos adalah hal yang tidak benar dan menyesatkan.
 
Penegasan itu disampaikan Wakil Ketua Umum DPP PRIMA, Ma’ruf Asli Bhakti di Jakarta. Ia menanggapi tudingan yang beredar melalui share link berita rmol.id, Selasa (30/3/2021).
 
“Isu itu di luar konteks kekinian. PRIMA memiliki legalitas dari negara melalui Menteri Hukum dan HAM. Artinya Partai ini memenuhi ketentuan konstitusi dan perundang-undangan. Itu menunjukkan tudingan tersebut tidak memiliki kebenaran,” tandas Ma’ruf, mantan Ketua HMI MPO Cabang Yogyakarta ini.
 
Dikatakan Ma’ruf, sebenarnya pihaknya tak terlalu risau dengan tudingan itu. Hanya saja katanya perlu diluruskan supaya tidak membangun opini menyesatkan di tengah masyarakat.
 
Sebelumnya, diketahui beredar pesan berantai melalu share link berita rmol.id yang mengulas judul: Parpol Baru PRIMA, Rawan Terjegal Aturan Administratif.
 
Pada share link berita itu, tercantum pesan sebagai berikut:
 
‘Anak-anak Komunis bikin partai baru nih.
 
Hati2 PRD dan Aliran Kiri (Komunis) Ganti Baju nama parpolnya *PRIMA*
Beritahu Teman-teman lainnya jangan sampai terjebak!!!’

 
Menurut Ma’ruf, ada keganjilan dalam pesan itu. Sebab katanya dalan konten berita tak menyinggung soal isu Komunis. Justru tulisan luar yang menyebut hal tersebut.
 
“Dari sini sangat jelas maksud ingin menyudutkan dari pihak yang membagikan link berita itu. Nampak sengaja dilakukan oleh yang pertama kali,membagikan,” katanya.
Ia mengingatkan kepada siapapun yang membuat konten tersebut bisa berujung perkara hukum.
 
“Hanya perlu diingatkan kepada pihak yang mencoba menyebarkan fitnahan tersebut bahwa tindakannya berpotensi pidana,” lanjutnya.
 
Lebih jauh, dijelaskan bahwa PRIMA memang diinisiasi oleh PRD (Partai Rakyat Demokratik) bersama beberapa organ lainnya. Namun dalam perjalanannya, PRIMA sebagai kekuatan politik membuka diri mengajak semua komponen bangsa untuk memperkuat partai politik yang mengusung isu anti oligarki itu.
 
Ma’ruf menuturkan bahwa PRIMA menjadi rumah besar bagi segenap komponen anak bangsa. Jajaran pengurus bukan hanya dari aktivis PRD, tapi juga aktivis Islam dan Nasional lainnya yang berkomitmen kebangsaan, kerakyatan dan keummatan.
 
“Memang belum banyak yang tahu bagaimana dialektika partai PRIMA meramu diri menjadi partai tengah. Mengusung tema besar kebangsaan, kerakyatan dan keummatan,” ungkapnya.
 
Dalam upaya itu, dipaparkan Ma’ruf, bahwa Ketua Umum Prima, Agus Jabo dan jajaran telah banyak bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh Islam. Antara lain Presiden PSII yang bermarkas di Grogol, Ketua dan Pengasuh Pondok Yayasan Taman Qur’an Indonesia (Ust. Andi Arlin, Lc., MA). Ketua Harian Parmusi, KH. Farid Oqbah, Pemuda Muslimin Indonesia, Pemuda Hidayatullah, Sejumlah Alumni HMI MPO, PB PII dan lainnya.
 
“Sampai saat ini agenda silaturahmi itu masih terus berjalan. Silaturahmi terjalin dengan baik karena memang Bung Agus Jabo itu berlatar belakang Kader PII. Bahkan menjadi salah seorang pendiri Forum Alumni PII. Jadi insya Allah tudingan itu salah konteks dan tak berdasar,” urai Ma’ruf yang juga mantan aktivis PII Pelajar Islam Indonesia ini.
 
Menyinggung persiapan verifikasi KPU, Ma’ruf mengaku saat ini PRIMA tengah konsentrasi melakukan konsolidasi internal. Konsolidasi masif hingga struktur terdepan, yakni pimpinan partai di tingkat Kecamatan dan desa.
 
“Melihat progres saat ini, kami penuh optimis dapat lolos verifikasi dan siap ambil bagian dalam Pemilu 2024. Untuk itu sesuai arahan Ketua Umum, konsolidasi internal lebih prioritas agar memenuhi semua yang dipersyaratkan UU Pemilu,” tutupnya mengakhiri perbincangan. []

Pos terkait