Agus Jabo Priyono, akrabnya di panggil Bung Jabo, kini namanya sedang jadi pembicaraan banyak kalangan dari level politisi sampai kelompok aktifis gerakan.
Masuknya nama Bung Jabo dalam poling tokoh pilihan alternatif tahun 2024 adalah kewajaran bagi saya, bahkan memang sebuah keharusan tokoh seperti Bung Agus Jabo Priyono jadi pilihan alternatif di tengah menguatnya oligarki dalam bursa kandidat 2024 mendatang.
Nama-nama yang disuguhkan dalam pasar politik liberal membuat kita muak, jenuh, bahkan kehilangan kepercayaan terhadap negara dengan segala tetek bengeknya. Semua pilihan yang disuguhkan sama saja, tak ada beda.
Ambil saja contoh pilpres kemarin, kaduanya justru sekamar dalam kekuasaan, rakyat dibiarkan lelah dengan harapannya. Mungkin, begitu cara mereka mendefinisikan “persatuan” dalam sebuah Demokrasi.
Selain mahal, pasar politik kita tidak pernah melahirkan pemimpin yang punya kesatuan ucapan dan tindakan,ini disebabkan wajah Demokrasi kita sangat liberal, sehingga yang lahir hanya pemimpin riasan tanpa rekam jejak dan tanpa melewati tempaan perjuangan bersama rakyat, tapi tiba-tiba datang layaknya memikul amanah perjuangan rakyat.
Pada akhirnya, tumpukan kekecewaan rakyat semakin bertambah.
Kekecewaan yang menumpuk itu harus diubah menjadi kesadaran akan pentingnya membangun kekuatan baru tanpa campur tangan oligarki, agar bangsa ini melesat lebih maju, sejahtera, beradab dan manusiawi.
Agus Jabo Priyono punya sejarah yang sangat panjang dalam melawan tirani kesewenang-wenangan, menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, demokrasi dan keadilan. Bahkan hingga kini, ia masih melibatkan pikiran dan raganya dalam memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan di Tanah air.
Salah satu pentolan PII dan pendiri PRD ini merupakan tokoh yang memang layak diperkenalkan ke publik secara luas, agar pengalaman, pikiran dan gagasannya bisa ditangkap sebagai panggilan untuk merubah tatanan yang tidak adil ini menjadi lebih adil dan beradab.
Satu hal yang paling penting, Bung Jabo tokoh yang tak punya kedekatan dengan orde Baru, apa lagi bagian dari oligarki dalam negeri.
Salam hormat bung Agus Jabo Priyono