Redaksikota.com – Sejumlah pemuda dari Forum Generasi Muda Garut Selatan menggelar acara deklarasi menyatakan penolakannya terhadap organisasi kemasyarakatan (ormas) yang membawa paham radikal dan intoleran, khususnya di wilayah mereka.
Camat Cisewu, Hery menyampaikan bahwa pemerintah memastikan akan berupaya keras bersama masyarakat dan generasi muda untuk menghadirkan kedamaian dan ketentraman di wilayah mereka.
“Kami merasa bangga atas dilaksanakannya kegiatan deklarasi ini. Selaku perwakilan pemerintah Kab. Garut, saya berkomitmen untuk hadir di tengah-tengah masyarakat,” kata Hery dalam kegiatan deklarasi yang digelar di Kantor Kecamatan Cisewu, Jl. Purwabhakti No.63, Cisewu, Kabupaten Garut, Jumat (25/12/2020).
Menurutnya, menjaga kedamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bingkai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika adalah kewajiban bersama. Dan tidak boleh ada agenda merusak tatanan sosial dengan adanya paham-paham lain.
“Amanat untuk pemuda, NKRI adalah harga mati, tidak ada alasan lagi untuk kita berpikir yang lain, selain dari menjaga keutuhan bangsa dan negara ini,” ujarnya.
Ia pun menuturkan, bahwa generasi muda Indonesia khususnya di wilayah Garut harus mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga bangsa dan negara dari ideologi lain. Apalagi menurutnya, peran pemuda untuk menciptakan Indonesia dan merawatnya tidak perlu diragukan lagi.
“Sejarah telah mencatat keberadaan pemuda sejak tahun 1908, jauh sebelum NKRI diproklamirkan. Peran serta pemuda telah tercatat oleh sejarah perjuangan bangsa Indonesia,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia yang juga mewakili seluruh elemen forum komunikasi pimpinan kecamatan (forkopimcam) Cisewu juga menyebut, Indonesia sejak diproklamirkan oleh para pendiri bangsa telah disepakati, bahwa Indonesia adalah negara seluruh masyarakat agama, bukan negara dengan eksklusifitas satu agama tertentu saja.
“Bahwa negara Indonesia ini bukan negara agama, namun negara yang berketuhanan yang Maha Esa. Kita mengakui dan percaya kepada Tuhan yang Maha Kuasa, tidak perlu diperdebatkan lagi,” tandasnya.
Ia berharap meskipun adanya paham trans-nasional yang mengarah pada upaya eksklusifitas agama tertentu saja, generasi muda Indonesia khususnya para pemuda Garut tidak mudah terprovokasi dan mengikutinya. Justru harus membantu pemerintah menangkal paham tersebut yang pada faktanya cenderung mengedepankan sikap-sikap intoleran dan radikal.
“Menyikapi kondisi saat ini, jika generasi muda yang tidak berfikir cerdas dan memiliki fanatisme sempit, maka akan terjerumus ke dalam hal yang tidak baik karena ketidakpahamannya dan ketidaktahuannya,” ucap Hery.
“Mari bersama-sama saling mengingatkan dan fokus kepada kebijakan dari pemerintah yang pasti dibuat untuk kemaslahatan masyarakat,” tutupnya.
Perlu diketahui, bahwa dalam kegiatan deklarasi tersebut, hadir pula beberapa petinggi di forum komunikasi pimpinan kecamatan Cisewu. Selain Camat Cisewu Hery, hadir pula Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cisewu KH Sirodjul Munir, Babinsa Cisewu dan perwakilan Polsek Kecamatan Cisewu.
Di akhir acara, Forum Generasi Muda Garut Selatan yang dipimpin oleh Latiep Rohyana itu pun menyampaikan beberapa poin pernyataan sikapnya, diantaranya adalah mendukung kinerja aparat keamanan dan penegak hukum dalam menjaga eksistensi Negara Indonesia.
“Mendukung kinerja dan tindakan tegas yang terukur oleh TNI/POLRI demi tegaknya kedaulatan Republik Indonesia,” kata Latiep.
Kemudian, pihaknya juga menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Kabupaten Garut untuk tidak mudah terprovokasi oleh seruan atau ajakan dari pihak manapun yang justru memicu disintegrasi bangsa.
“Meminta kepada semua pihak untuk tetap menahan diri dari ajakan-ajakan pihak tertentu yang berpotensi menimbulkan keresahan dan memecah-belah persatuan bangsa,” serunya.
Selanjutnya, ia pun mengajak kepada semua pihak bersama-sama pemerintah dalam upaya penanggulangan wabah virus COVID-19 dengan memutus mata rantai penyebarannya. Salah satunya adalah dengan tidak membuat kerumunan.
“Mengajak untuk menghindari kerumunan massal guna mencegah penyebaran Covid-19,” kata Latiep.
Terakhir, Latiep bersama dengan elemennya menyatakan mendukung sikap tegas aparat untuk menangani adanya kelompok masyarakat yang justru mengganggu eksistensi Indonesia selama ini.
“Forum Generasi Muda Garut Selatan percaya dengan profesionalitas kerja TNI/POLRI dalam menangani seluruh kasus yang berpotensi merongrong kedaulatan NKRI,” tutupnya.