Redaksikota.com – Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) telah usai menggelar acara Milad ke 24 tahun. Kali ini acara tersebut diselenggarakan oleh GPMI Jakarta Raya.
Menurut Ketua GPMI Jakarta Raya, Syarief Hidayatulloh, acara Milad tersebut dihadiri banyak tokoh dan ulama. Namun begitu, protokol kesehatan tetap diterapkan sesuai dengan program pemerintah khususnya Pemprov DKI Jakarta untuk menekan jumlah kasus COVID-19.
“Di tengah wabah COVID-19, GPMI tetap patuh terhadap ketentuan yang telah ditetapkan oleh Gubernur Anies Baswedan,” kata Syarief dalam sambutannya di sekretariat GPMI Jakarta Raya, di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (28/11/2020) malam.
Dikatakan Syarief, bahwa dalam acara tersebut, panitia hanya menyediakan 50 persen dari kuota maksimal ruangan untuk menjaga jarak aman, termasuk menyediakan tempat cuci tangan dan sabun serta penggunaan masker.
Dalam kesempatan itu pula, Syarief mengingtkan kepada seluruh pengurus GPMI Jakarta Raya tentang betapa pentingny bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
”Saya mengajak kepada semua lapisan masyarakat, kader, anggota dan pengurus GPMI untuk selalu mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa, saling bergandeng tangan, membantu satu sama lainnya, jangan terprovokasi oleh hal-hal yang belum tentu kebenarannya,” tuturnya.
Karena menurutnya, untuk saat ini fokus GPMI Jakarta Raya adalah bagaimana mengabdikan diri kepada masyarakat dengan tetap bersinergi secara aktif membantu Gubernur Anies Baswedan mewujudkan cita-citanya.
“GPMI terus akan bekerja sosial untuk membantu Gubernur DKI Jakarta untuk menciptakan Maju Kotanya Bahagia Warganya,” pungkas Syarief.
Dalam acara tersebut, hadir beberapa tokoh dan ulama. Salah satunya adalah Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam (SI) Indonesia yang juga sebagai Ketua Dewan Pembina GPMI Pusat Hamdan Zoelva, serta Ketua Tanfidzi DPP Front Pembela Islam (FPI) Ustadz Ahmad Sobri Lubis.