Pengamat Nilai Presiden Jokowi Lebih Nyaman Bareng Golkar Dibanding PDIP

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama dengan Presiden Joko Widodo.

Redaksikota.com – Pengamat politik dari Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie menilai bahwa Presiden Joko Widodo saat ini tampak lebih nyaman bersama dengan Partai Golkar dibanding dengan partai asalnya yakni PDI Perjuangan.

Hal ini disebutkannya dilihat dari beberapa program pemerintah yang populer dijalankan oleh pemerintah pusat saat ini.

Bacaan Lainnya

“Sampai kini, Golkar mengendalikan sejumlah proyek besar misalkan Kartu Prakerja sampai Airlangga diangkat Ketua Corona dan PEN,” kata Jerry, Sabtu (31/10/2020).

Apalagi dalam program yang diklaim sebagai upaya stimulus pemerintah kepada rakyat khususnya kalangan angkatan kerja untuk bisa mendapatkan akses pelatihan dan pengembangan skill, negara menggelontorkan dana yang tidak bisa dianggap sedikit.

“Untuk pagu anggaran untuk penyelenggaraan pelatihan Kartu Prakerja, ditetapkan sebesar Rp 5,6 triliun. Bagi pendaftar Kartu Pekeraja yang dinyatakan lolos seleksi, pemerintah memberikan dana sebesar Rp 3.550.000 yang dialokasikan untuk membayar biaya pelatihan (kursus online) dan insentif bagi pesertanya,” jelasnya.

Bagi Jerry, Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian termasuk jabatan yang sangat prestisius, ia tak perlu pegang double portion dengan jabatan dobel, dia fokus saja ke Kemenko Ekonomi yang membawahi beberapa menteri. Urus saja ekonomi bagaimana mengatur ekonomi makro, mikro, moneter sampai fiskal. Dan economic of growth (pertumbuhan ekonomi) Indonesia tetap stabil.

“Belum lagi, pilot project UU Omnibus Law yang digawangi 12 orang, salah satunya Airlangga Hartarto yang tinggal selangkah keabsahanya ditanda-tangani Presiden Jokowi,” ujarnya.

“Bukan Airlangga saja, banyak urusan di kementerian banyak yang di-take over ataupun dikendalikan Luhut Binsar Panjaitan,” imbuhnya.

Maka, inilah kesimpulan Jerry Massie, bahwa dengan melihat penjelasan di atas, Airlangga Hartarto secara tidak sadar membuat Jokowi lebih dekat dengan Golkar keimbang PDIP.

“Airlangga bak pepatah; air tenang menghanyutkan. Manuver dan lobinya sungguh ampuh hingga membuat Jokowi tak berkutik,” tandasnya.

Ada sentimen tertentu Jokowi dengan Megawati ?

Di sisi lain, Jerry Massie memandang bahwa seperti ada sentimen tertentu antara Joko Widodo dengan Megawati Soekarnoputeri. Mulai dari dicap sebagai petugas partai hingga tak didudukkannya Jokowi di kursi penting di partai berlambang banteng moncong putih itu.

“Ataukah Jokowi merasa kurang kerap simpati disebut Mega petugas partai. Jarang disebut petugas rakyat atau negara. Belum lagi Jokowi tak diposisikan duduk di pengurus PDIP. Bisa jadi beliau wakil ketua, ketua penasehat dan sebagainya,” kata Jerry.

Bahkan lebih dari itu, Jerry yang mengaku sebagai analis filsafat politik tersebut melihat Jokowi secara personal bisa merapat ke partai yang kini dipimpin oleh Airlangga Hartarto itu.

“Saya lihat ada indikasi Jokowi merapat ke Golkar, seperti berada dalam comfortable zone (zona nyaman). Siapa tahu dirinya dan Airlangga punya deal-deal politik untuk mengamankan keluarga Jokowi seperti Gibran Rakabuming dan anak mantunya Bobby Nasution,” pungkas Jerry.

Pos terkait