UGM Berikan Perhatian Lebih Kepada Ibu Hamil dan Menyusui Lewat Sebuah Buku Panduan

Redaksikota.com – Ibu hamil dan menyusui mempunyai tingkat kerentanan tinggi terhadap penularan Covid-19, karena perubahan Perubahan kondisi tubuh pada sistem kekebalan ibu hamil yang mempengaruhi paru-paru dan jantung menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat rentan terhadap penularan Covid-19.

Begitu juga dengan Ibu menyusui yang memiliki potensi besar untuk menularkan virus kepada buah hatinya, sehingga metode menyusui menjadi perhatian, khususnya jika Ibu merupakan seorang ODP (Orang Dalam Pemantauan) atau PDP (Pasien dalam Pengawasan).

Bacaan Lainnya

Melalui program Pengabdian Teknologi Tepat Guna. Direktorat PKM Universitas Gajah Mada menerbitkan sebuah buku panduan yang bertajuk ‘Buku ASIP dan Pedoman Ibu Hamil, Bersalin, Nifas dan Menyusui Pada Masa Pandemi Covid-19’. Program ini dirancang agar ibu hamil dan menyusui dapat secara mandiri merawat diri dan bayinya sehingga dapat mengurangi bahkan mencegah kunjungan ke fasilitas-fasilitas kesehatan.

“Ya buku ini kami terbitkan karena melihat kondisi saat ini yang begitu riskan terhadap penularan Covid19, terutama untuk Ibu Hamil dan Menyusui,” ujar Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D, Direktur LPM (Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (25/10/2020).

“Diharapkan dengan buku ini ibu hamil dan menyusui tidak lagi harus datang ke fasilitas kesehatan, namun cenderung melakukan perawatan secara mandiri. Melalui buku ini, ibu-ibu mengetahui jenis-jenis tindakan yang seharusnya rutin dilakukan dan kapan harus memerlukan bantuan petugas medis untuk melakukan tindakan,” lanjut Irfan.

Buku yang telah diterbitkan pada Agustus 2020 ini akan di bagikan secara cuma-cuma kepada ibu hamil dan menyusui. “Pendistribusian di lakukan di kisaran Jogjakarta sambil menunggu proses penerbitan HAKI yang selanjutnya akan diperbanyak melalui bentuk cetak dan e-book,” jelas Irfan.

Irfan berharap buku ini dapat diakses oleh seluruh Ibu hamil dan menyusui di seluruh Indonesia baik ketika masa pandemi maupun tidak. “Dengan buku ini ibu hamil dan menyusui tidak lagi harus datang ke fasilitas kesehatan, namun cenderung melakukan perawatan secara mandiri,” Terang Irfan.

“Selain itu melalui buku ini, ibu-ibu bisa mengetahui jenis-jenis tindakan yang seharusnya rutin dilakukan dan kapan harus memerlukan bantuan petugas medis untuk melakukan tindakan” pungkas Irfan.

Pos terkait